- Perdagangan saham Asia beragam bahkan saat data dari Jepang, Australia dan Korea Selatan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
- Peringatan Tiongkok untuk Taiwan, saga Gamestop, dan pengembangan vaksin membebani risiko.
- Harapan stimulus fiskal AS, kalender ringan, dan konsolidasi pasar membatasi penurunan.
Ekuitas di Asia-Pasifik melayang pada pagi hari ini karena para pelaku pasar berjuang untuk mengatasi pesimisme makro yang didorong oleh ketakutan akan kelemahan ekonomi global, pembatasan perdagangan, dan perselisihan baru Tiongkok dengan Barat. Dengan demikian, risiko mengabaikan angka optimis data lapis kedua dari Jepang, Australia dan Korea Selatan.
Sementara menggambarkan sentimen, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang mengalami kenaikan intraday 0,20% sedangkan Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 1,00% menjadi 27.900 pada saat ini.
ASX 200 Australia didukung oleh Indeks Harga Produsen yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat (Q4) di tengah kekhawatiran baru AS-Tiongkok karena Beijing memperingatkan Taiwan tentang perang. Hal yang sama berlaku untuk NZX 50 Selandia Baru yang turun 0,10% bahkan ketika Menteri Keuangan Grant Robertson memuji fundamental negara itu dalam mengatasi virus Corona (COVID-19). Selanjutnya, KOSPI Korea Selatan turun 1,68% meskipun Produksi Industri untuk bulan Desember melampaui pembacaan sebelumnya.
Saham lainnya di kawasan seperti IHSG Indonesia mengikuti tren dengan penurunan lebih dari 1,0% sementara saham di Tiongkok dan Hong Kong mencetak sedikit kenaikan, meskipun sedikit turun akhir-akhir ini, di tengah harapan uang mudah lebih lanjut di dalam negeri dan juga dari AS. BSE Sensex India juga merupakan salah satu yang berbeda dengan kenaikan sekitar 0,50% karena para pedagang tetap berharap menjelang anggaran Pemerintah India dan perubahan agitasi petani baru-baru ini.
Selain katalis regional, pembatasan perdagangan eceran saham seperti Gamestop dan obrolan seputar perkembangan lebih lanjut dari stimulus fiskal AS di Senat juga mempengaruhi suasana di Asia.
Perlu dicatat bahwa S&P 500 Futures mendekati penurunan 1,0% sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun sekitar satu basis poin menjadi 1,05% pada saat ini.
Selanjutnya, kalender ringan membutuhkan pelaku pasar untuk terus mencari katalis risiko untuk dorongan baru.
Baca lebih lanjut dari artikel aslinya:
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()