Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih

avatar
· 阅读量 477

Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih

Dolar Amerika Serikat (AS) sedang perkasa dalam beberapa hari terakhir, mata uang 19 negara (euro) menjadi salah satu korbannya. Euro sudah merosot dalam empat hari terakhir hingga menyentuh level terendah dalam 3 bulan terakhir.

Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih

Melansir data Refinitiv, hingga Senin kemarin euro membukukan pelemahan dengan total 2.03% ke US$ 1,1834. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 24 November 2020. Sementara pada perdagangan hari ini, Selasa (9/3/2021), pukul 14:24 WIB euro menguat 0,18% ke USR 1,1864. Meski menguat, euro terlihat rentang berbalik arah.

Dolar AS sedang perkasa, bahkan saat stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun akan cair di pekan ini. Saat stimulus tersebut cair, maka jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.

Tetapi nyatanya hingga saat ini the greenback masih perkasa. Penyebabnya, dengan cairnya stimulus tersebut maka laju pemulihan ekonomi AS akan terakselerasi, dan inflasi berisiko melesat.

Apalagi dengan pasar tenaga kerja yang terus menunjukkan penguatan. Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat pekan lalu melaporkan tingkat pengangguran turun menjadi 6,2% di bulan Februari dari sebelumnya 6,3%.

Kemudian perekrutan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll) sebanyak 379.000 orang sepanjang Februari, jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya 166.000 orang. Data tersebut menjadi indikasi perekonomian AS mulai menggeliat.

Tetapi nyatanya hingga saat ini the greenback masih perkasa. Penyebabnya, dengan cairnya stimulus tersebut maka laju pemulihan ekonomi AS akan terakselerasi, dan inflasi berisiko melesat.

Apalagi dengan pasar tenaga kerja yang terus menunjukkan penguatan. Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat pekan lalu melaporkan tingkat pengangguran turun menjadi 6,2% di bulan Februari dari sebelumnya 6,3%.

Kemudian perekrutan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll) sebanyak 379.000 orang sepanjang Februari, jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya 166.000 orang. Data tersebut menjadi indikasi perekonomian AS mulai menggeliat.


Diunggah ulang dari CNBCIndonesia, semua hak cipta dimiliki oleh penulis asli.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest