Pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi masyarakat terpuruk. Sebagai konsekuensi, kesulitan ekonomi memicu peningkatan angka kriminalitas, salah satunya memicu orang untuk melancarkan aksi penipuan berkedok investasi.
Satgas Waspada Investasi juga mengakui selama pandemi Covid-19 kasus penipuan berkedok investasi bodong tetap terjadi dengan berbagai modusnya secara online. Masyarakat yang diimbau untuk tetap berada di rumah cenderung lebih aktif berselancar secara daring. Ini juga sejalan dengan aksi penipuan online yang kian marak.
Head of Marketing IPOT dari Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, ada banyak masyarakat melaporkan telah tertipu investasi bodong.
Nah, untuk menghindari penipuan investasi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain :
1. Waspadai return tinggi dalam waktu singkat
Para pelaku penipuan investasi biasanya menawarkan return (imbal hasil) investasi tinggi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, jangan pernah percaya dengan tawaran investasi yang membuat menjadi kaya mendadak atau cepat kaya dalam waktu singkat. “Pelaku yang demikian ini biasanya hit and run atau langsung kabur dan menghilang begitu mendapatkan keuntungan,” kata Paramita kepada Kompas, Rabu.
2. Pastikan izin usahanya
Sebagai calon investor yang cerdas, tentunya wajib untuk memastikan orang atau perusahaan yang menawarkan produk investasi memiliki izin sesuai dengan bidang usaha atau bisnisnya.
“Oleh sebab itu, kita wajib memastikan produk yang ditawarkan terdaftar atau memiliki izin dari otoritas yang berwenang dalam hal investasi, seperti OJK,” jelas dia.
Namun sayangnya, aspek legalitas lembaga yang menawarkan produk kerap kurang diperhatikan masyarakat karena beragam cara dilakukan untuk meyakinkan imbal hasil tinggi yang sebenarnya tidak logis.
3. Tidak ada investasi tanpa risiko
Pelaku penipuan investasi biasanya memperdaya korban dengan tawaran investasi dengan return tinggi yang menggiurkan tanpa risiko atau dengan risiko kecil.
Masalahnya, masyarakat atau acap kali hanya memperhatikan tingkat imbal hasil yang ditawarkan (return), tapi lupa dan kurang memperhatikan potensi risiko yang mungkin terjadi.
“Oleh sebab itu, dalam investasi masyarakat wajib berpegang pada prinsip dasar dalan investasi, high risk high return. Karena pada dasarnya tidak ada investasi tanpa risiko,” tegas dia.
4. Jangan beli kucing dalam karung
Masyarakat yang tergiur dengan iming-iming dan janji imbal hasil tinggi tanpa memperhatikan risiko, biasanya melakukan investasi karena ‘faktor kedekatan’, seperti misalkan kerabat, ataupun saudara.
Oleh sebab itu, jangan mudah tergoda bujukan atau iming-iming teman atau rekan atau keluarga dekat.
“Nah, yang wajib dilakukan saat ada tawaran investasi dari orang dekat ini adalah memastikan kebenaran produk investasinya seperti apa, dan jangan beli kucing dalam karung,” kata dia.
5. Jaga data pribadi
Penipuan berkedok investasi dengan imbal hasil tinggi tidak jarang mengincar data pribadi korban mulai dari pin, username, password dan data pribadi penting lainnya.
Tak jarang penipu menghubungi korban melalui media sosial palsu (tidak ada centang biru) dengan mengatasnamakan perusahaan jasa keuangan atau sekuritas tertentu dengan tujuan membobol akun pribadi atau meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk hasil yang lebih besar.
“Oleh sebab itu, selain menjaga data pribadi sebaik mungkin dengan tidak memberikan data-data personal kepada siapa pun, baik juga memperhatikan akun penipu melalui medsos yang biasanya tidak terverifikasi,” tambah dia.
Dicetak ulang dari Kompas, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()