Tren platform perdagangan dengan sistem robot trading semakin marak saat ini, bahkan platform itu sukses mencuri hati masyarakat dengan iming-iming imbal hasil besar dan minim risiko. Namun, sebaliknya malah banyak platform yang hanya berkedok menipu dan menjadi investasi bodong.
Usai Binomo, kini giliran investasi bodong berkedok robot trading bernama Fahrenheit.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan terdapat tiga pelaku berinisial D, IL, dan DB yang sudah diamankan. Pasalnya, kasus dugaan penipuan dan pencucian uang dari robot trading itu diperkirakan membuat para korban merugi hingga Rp 5 triliun.
Menurut dia, setidaknya ada 55 laporan yang diterima polisi terkait kasus ini dan diperkirakan ratusan orang menjadi korban.
Menanggapi hal itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan ada beberapa faktor utama yang menyebabkan masyarakat mudah terjebak investasi ilegal. Pertama, Bhima menjelaskan masyarakat tidak melakukan cross cek atau penelusuran terkait legalitas aset dan perusahaan.
Kemudian, masyarakat mudah mempercayai apa yang dilihat di media sosial.
"Faktor selanjutnya, masyarakat mudah tergoda dengan keuntungan tinggi dalam jangka pendek. Ini perlu diperhatikan," ujar Bhima kepada JPNN.com, Senin (21/3). Selanjutnya, kebanyakan dari masyarakat tidak bisa membedakan mana investasi dengan perjudian.
Selain itu, Bhima mengungkakan peran keluarga sebagai benteng terkecil tidak berjalan optimal untuk melindungi dari godaan investasi ilegal. Menanggapi hal itu, Bhima mengimbau pemerintah untuk mendorong pendidikan literasi keuangan dari sekolah dasar.
Dicetak ulang dari Jpnn, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()