#OPINIONLEADER# #HadiahKhususTemanBaru#
The Fed berkeinginan menaikkan suku secara agresif sementara tingkat inflasi melonjak. Bagaimana jika pertumbuhan harga mulai melambat? Derivatif CME kini telah meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin dalam bunga biaya pinjaman pada pertemuan FOMC Mei menjadi hampir 90%. Pasar berjangka memberi sinyal bahwa Fed dapat mengambil sebanyak tiga kali kenaikan suku bunga setengah poin pada tahun 2022. Mengingat bahwa harga konsumen telah naik hingga 8.5%, nilai tertinggi sejak 1981, ekspektasi tersebut bisa menjadi kenyataan. Tetapi bagaimana jika puncaknya tercapai, dan tingkat pertumbuhan harga mulai menurun? Penurunan EURUSD bisa saja melebih-lebihkan potensi agresivitas Fed.
Terlepas dari percepatan tinggi CPI dan fakta bahwa harga naik lebih cepat di AS daripada di negara G7 lainnya, investor telah melihat tanda-tanda pertama penurunan inflasi. Pada basis bulanan, inflasi inti naik 0.3%, jauh dari perkiraan Wall Street Journal sebesar 0.5%. Data ini menunjukkan pasar sedang stabil, dan The Fed mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga setinggi yang diperkirakan sekarang.
Rencana perdagangan EURUSD untuk mingguan
Christine Lagarde dan mitra-mitranya dapat mendukung euro. Joachim Nagel, Presiden Deutsche Bundesbank, dan Presiden Bank Sentral Belanda, Klaas Knot, menyerukan pengetatan moneter sesegera mungkin. Para bankir sentral dari Austria, Belgia, dan Slovenia ingin melihat dua kenaikan suku bunga deposito pada tahun 2022. Sikap agresif ECB dapat menstabilkan EURUSD dan mendorong harga di atas level 1.09. Namun, jika penutupan harian di bawah level 1.083, tren penurunan kemungkinan akan berlanjut. Tren penurunan hampir tidak akan segera muncul, karena euro memiliki banyak titik lemah lainnya meskipun permintaan dollar AS lebih rendah.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()