Berita Industri1. BAPPEBTI: Jumlah Pemilik Aset Kripto di Indonesia Naik Tapi Transaksinya Merosot Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mengungkapkan presentase pengguna internet di Indonesia yang memiliki aset kripto cukup besar, yaitu 16,4 persen sampai 18,4 persen. Plt Kepala BAPPEBTI Didid Noordiatmoko dalam konferensi pers menuturkan total pelanggan aset kripto naik dari 11,2 juta pada 2021 menjadi 16,55 juta tahun 2022. Namun demikian, nilai transaksi aset kripto pada 2022 kian menurun. Sepanjang Januari hingga November 2022, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 296,66 triliun. Angka tersebut turun dari Rp 859,4 triliun pada 2021.2. Nasib Kripto di RI: Bursanya Masih Angan-anganBursa kripto yang seharusnya menjadi wadah untuk mengawasi perdagangan aset kripto belum juga terbentuk. Janji dari BAPPEBTI sendiri pembentukannya akan rampung pada 2022, akan tetapi gagal dan diakui oleh Didid selaku Plt Kepala BAPPEBTI Didid Noordiatmoko. Didid mengatakan bahwa belum terbentuknya bursa kripto karena pihaknya masih ingin memastikan ekosistem aset kripto berjalan baik. Gagalnya bursa kripto yang mau dibangun juga disebut menyulitkan kinerja BAPPEBTI jika ada masalah baik di pedagang fisik maupun pelanggan. Didid mengatakan pihaknya akan berupaya untuk membangun bursa kripto pada tahun 2023 ini.3. Bangun Bursa Kripto Butuh Proses Panjang, Aspakrindo: Belum Ada BrenchmarknyaBadan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) berencana membentuk bursa kripto pada tahun ini. Menanggapi itu, Aspakrindo mengatakan, pembentukan bursa kripto yang ideal memutuhkan proses panjang karena belum ada benchmark atau acuan yang menjadi contoh. Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, untuk menentukan bursa kripto yang ideal membutuhkan proses yang tidak sebentar. Menurutnya, dalam pembentukkan bursa penting untuk mengetahui tupoksi bursa kripto atau bursa berjangka di Indonesia, yaitu bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan transaksi Pasar Fisik Aset Kripto agar berjalan dengan tertib, teratur, dan transparan.Komplain Broker1. Referensi Signal dari GKInvest Menyesatkan Pengguna?!
Hati-hati jangan percaya dengan Signal yang diberikan oleh GKInvest, signal yang diberikan sangat menyesatkan nasabah dan mereka hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan traders.
2. Biaya Trading HSB Sangat Tinggi
Seorang pengguna mengungkapkan pendapatnya tentang HSB, menurutnya biaya trading di broker ini sangat tinggi. Broker Indonesia bukan menjadi pilihan ideal untuk melakukan trading dikarenakan sistem mereka yang rumit dan juga ditambah dengan pelayanan yang buruk.
加载失败()