

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah keraguan pelaku pasar perihal suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed) yang masih akan tetap tinggi ke depannya.
Dilansir dari Refinitiv, pada Rabu (29/5/2024) pukul 9:59 WIB, rupiah turun sebesar 0,48% ke angka Rp16.163/US$. Posisi ini merupakan yang terendah sejak 2 Mei 2024.
Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami kenaikan 0,1% ke angka 104,71. Posisi ini meneruskan apresiasi yang terjadi kemarin (28/5/2024) sebesar 0,02%.
Penguatan DXY ini terjadi akibat sikap wait and see pelaku pasar khususnya beberapa pidato dari para pejabat The Fed masih akan berpidato mengenai kisi-kisi kebijakan suku bunga acuan ke depannya. Namun sejauh ini, sebagian besar masih bersikap hawkish.
Hal ini berdampak kepada ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang beberapa waktu lalu terjadi sebanyak dua kali yakni pada September dan Desember 2024 menjadi hanya satu kali yakni terjadi pada November 2024.
Dicetak ulang dari cnbcindonesia, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()