• EUR/USD naik karena investor terus memperhitungkan kemungkinan ekonomi AS melambat dengan cepat.
• Peluangnya tetap tinggi bahwa Federal Reserve mungkin harus melakukan pemangkasan suku bunga yang tajam, yang membebani USD.
• Euro mendapat dukungan karena suku bunga di Zona Euro dapat bertahan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama akibat inflasi upah yang terus-menerus.

EUR/USD diperdagangkan lebih tinggi sekitar seperempat persen di kisaran 1,1070 pada hari Senin, karena Euro (EUR) menguat terhadap Dolar AS (USD) karena masih tingginya kemungkinan Federal Reserve (Fed) akan menerapkan pemotongan tajam suku bunga pada pertemuan mereka di bulan September. Hal ini, pada gilirannya, membebani USD karena suku bunga yang lebih rendah membuatnya kurang menarik bagi investor asing, sehingga menurunkan arus masuk modal.

EUR/USD sedikit menguat karena peluang penurunan suku bunga setengah persen masih ada

EUR/USD bergerak naik karena para pedagang mencoba menilai arah suku bunga di masa mendatang di AS. Kemungkinan bahwa Fed dapat memangkas suku bunga dana federal sebesar 0,50% – ke kisaran antara 4,75% dan 5,00% – pada pertemuan mereka tanggal 18 September tetap di atas 30% sementara peluang pengurangan 0,25% sudah diperhitungkan sepenuhnya, menurut CME FedWatch Tool. Peluang yang masih cukup tinggi dari "pemotongan besar-besaran" 0,50% tetap menjadi hambatan bagi Greenback dan mendukung EUR/USD.

Data inflasi AS yang keluar pada hari Jumat menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tetap tidak berubah pada 2,5% pada bulan Juli, dengan PCE inti masih pada 2,6%. Harapannya adalah keduanya akan naik satu basis poin. Data tersebut mungkin sedikit meredakan kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan mengalami penurunan tajam. Namun, investor baru akan mengetahui semua "hasil tes untuk pasien" dan dapat menilai dengan yakin apa yang mungkin dilakukan Fed setelah data ketenagakerjaan AS keluar minggu ini. Data Nonfarm Payrolls hari Jumat untuk bulan Agustus akan menjadi kunci dalam hal ini.