• GBP/USD terhenti setelah penurunan hari Selasa yang disebabkan oleh lonjakan permintaan safe haven untuk Dolar AS
• Iran memicu ketegangan Timur Tengah dengan serangan rudal massal di Tel Aviv.
• Perbedaan pandangan yang berkelanjutan mengenai kebijakan moneter dapat membatasi penurunan GBP/USD.

GBP/USD terhenti dan bergerak naik turun antara kenaikan dan penurunan yang lemah di level 1,3280 pada hari Rabu setelah turun satu sen pada hari sebelumnya, ketika Dolar AS (USD) menguat sebagai akibat dari kenaikan arus safe haven akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Meskipun mengalami kerugian baru-baru ini, GBP/USD berada dalam tren naik secara keseluruhan, yang terlihat mengalami kenaikan hampir 5,0% dari titik terendah di awal Agustus.

Langit malam menjadi gelap pada Selasa malam setelah Iran menembakkan sekitar 200 rudal, banyak di antaranya rudal balistik ke ibu kota Israel, Tel Aviv, sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Situasi tetap tegang setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah Israel akan membalas serangan itu, dan bahwa Iran telah "membuat kesalahan besar".

The New York Times juga melaporkan bahwa Israel mengerahkan lebih banyak pasukan untuk serangan darat berdarah di Lebanon, dan dengan meningkatnya ketegangan, Dolar kemungkinan akan terus mendapat dukungan dari investor yang mencari keamanan. Hal ini, pada gilirannya, kemungkinan akan membatasi kenaikan GBP/USD.

Pasangan mata uang ini telah berada dalam tren naik yang stabil sejak awal Agustus karena perbedaan prospek kebijakan moneter di Inggris dan AS. Di Inggris, Bank of England (BoE) memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga pada pertemuan kebijakannya di bulan September sementara di AS Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga dua kali lipat sebesar 50 bps pada pertemuannya. Suku bunga yang lebih rendah umumnya berdampak negatif bagi suatu mata uang – dalam hal ini Dolar – karena mengurangi arus masuk modal.