Minggu ini, pasar mata uang kripto mengalami koreksi ke bawah, dan sekarang token BTC diperdagangkan sekitar 61.200,00 (–6,9%), ETH berada di 2.380,00 (–10,6%), USDT berada di 1,0000 (–0,01%), BNB berada di 550,00 (–7,6%), dan SOL berada di 139,00 (–13,1%). Pada akhir minggu, total kapitalisasi pasar menurun menjadi 2,13 triliun dolar, dan pangsa BTC berada di 56,31%.

Dinamika negatif tersebut disebabkan oleh kombinasi faktor moneter dan geopolitik. Alasan utamanya adalah kemungkinan perlambatan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed AS. Investor yakin bahwa setelah penyesuaian suku bunga pada bulan September sebesar –50 basis poin, regulator akan mempertahankan volume perubahan ini di masa mendatang. Namun, pada hari Senin, kepala regulator, Jerome Powell, mengatakan bahwa para pejabat bermaksud untuk berhati-hati, dan dua pengurangan biaya pinjaman yang tersisa tahun ini masing-masing akan sebesar 25 basis poin. Kemudian, anggota dewan lainnya mendukung posisi ini. Dengan demikian, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Thomas Barkin, mencatat bahwa inflasi yang tinggi dan keadaan pasar tenaga kerja membatasi kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Pada bulan Agustus, jumlah lowongan pekerjaan meningkat sebesar 8.040 juta, dan lapangan kerja, menurut Automatic Data Processing (ADP), bertambah 143.0 ribu, bukan 124.0 ribu seperti yang diharapkan. Jika statistik federal hari ini mengonfirmasi angka yang tinggi tersebut, kemungkinan penurunan suku bunga yang signifikan akan berkurang.

Alasan kedua melemahnya pasar mata uang kripto adalah peningkatan tajam ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah serangan rudal Iran terhadap Israel pada hari Selasa. Situasi tersebut menyebabkan investor meninggalkan aset berisiko dan memperkuat dolar Amerika dan emas, yang dikonfirmasi oleh arus keluar modal yang signifikan dari dana spot. Dengan demikian, Bitcoin-ETF kehilangan 299,9 juta dolar selama empat sesi terakhir dan Ethereum-ETF – 32,8 juta dolar. Meskipun demikian, sebagian besar pakar memperkirakan tekanan pada pasar digital akan bersifat jangka pendek, dan pejabat Fed AS tidak akan meninggalkan pelonggaran moneter tetapi melakukannya lebih lambat dari yang diharapkan.

Dalam berita terbaru, yang perlu disorot adalah pengajuan aplikasi oleh manajer aset Bitwise untuk meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa spot berdasarkan token XRP. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tampaknya tidak akan menyetujui instrumen baru tersebut dalam waktu dekat, terutama dalam konteks sengketa yang belum terselesaikan dengan Ripple. Namun, fakta tersebut menggambarkan minat yang semakin besar terhadap dana yang didasarkan pada berbagai mata uang kripto yang semakin beragam. Saat ini, Bitcoin-ETF dan Ethereum-ETF sedang aktif bekerja, dan aplikasi untuk spot Solana-ETF dari VanEck dan 21Shares sedang menunggu keputusan dari otoritas. Sementara itu, raksasa pembayaran SWIFT mengumumkan peluncuran pengujian kemungkinan melakukan transaksi lintas batas dalam mata uang digital tahun depan. Manajemen berharap dapat memecahkan masalah mata uang kripto yang dibuat pada berbagai blockchain dan memungkinkan mereka berinteraksi satu sama lain dan dengan keuangan tradisional dengan mudah. Perlu dicatat juga bahwa Visa Inc. mengumumkan peluncuran Visa Tokenized Asset Platform (VTAP) yang akan segera dilakukan, yang saat ini sedang menjalani pengujian akhir. Proyek ini akan memungkinkan lembaga keuangan untuk membuat dan menawarkan kepada klien aset digital yang didukung oleh uang sungguhan, seperti stablecoin dan deposito tokenisasi.

Secara keseluruhan, situasi di pasar mata uang kripto tetap sulit, dan minggu depan, sebagian besar aset digital terbesar mungkin mulai berkonsolidasi atau melanjutkan pertumbuhan.