Wall Street Loncat, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

avatar
· 阅读量 42


Wall Street Loncat, Dow Jones dan S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Penulis : Indah Handayani

 12 Okt 2024 | 06:00 WIB


NEW YORK, investor.id – Indeks-indeks Wall Street meloncat pada Jumat (11/10/2024), setelah sebelumnya Tergelincir. Bahkan, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) dan menutup pekan dengan keuntungan signifikan. Kenaikan itu dipimpin oleh kinerja positif sektor perbankan yang memberikan awal cerah untuk musim laporan keuangan kuartal ketiga.


Dikutip dari CNBC internasional, S&P 500 melesat 0,61% dan ditutup di 5.815,03 dan Dow Jones melonjak 409,74 poin (0,97%) berakhir di 42.863,86. Kedua indeks mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Nasdaq Composite juga menguat 0,33% dan berakhir di 18.342,94, hanya kurang dari 2% dari level tertingginya.


“Kita sedang melihat pelebaran pasar yang cukup signifikan hari ini, dan ini merupakan sinyal positif,” kata Craig Sterling, Kepala Riset Ekuitas AS di Amundi US.


Pekan ini, ketiga indeks utama mencatat kenaikan untuk lima minggu berturut-turut. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 1,1%, sementara Dow Jones mencatat kenaikan 1,2%.


Awal yang kuat untuk musim laporan keuangan kuartal ketiga menjadi dorongan bagi saham. JPMorgan Chase melonjak 4,4% setelah melampaui ekspektasi laba dan pendapatan, sementara Wells Fargo naik 5,6% dengan laporan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. Investor mengabaikan penurunan pendapatan bersih bunga sebesar 11%.


“Pendapatan bersih bunga dulunya menjadi tolak ukur utama apakah bank berkinerja baik atau tidak. Namun sekarang, investor menyadari bahwa bank akan tetap menghasilkan uang, baik di masa baik maupun buruk,” kata Kim Forrest, Kepala Investasi di Bokeh Capital Partners.


Sektor Perbankan


Sektor perbankan sering dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi, memberikan panduan bagi sisa musim laporan keuangan. Meski begitu, Forrest mencatat bahwa kurangnya panduan ke depan sering kali mempengaruhi pergerakan saham pasca laporan.


Saham juga mendapat dorongan dari data yang meredakan kekhawatiran tentang inflasi Amerika Serikat (AS) yang tidak mendingin dengan cukup cepat. Data terbaru menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk September lebih rendah dari perkiraan, sementara Indeks Harga Konsumen (CPI) naik sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.


Data-data tersebut mengindikasikan The Fed mungkin mampu mencapai ‘soft landing’ dan mendekati target inflasi 2%, yang diprediksi ekonom Goldman Sachs dapat segera terlihat dalam data inflasi September mendatang.


“Secara keseluruhan, angka-angka ini semakin kurang berdampak karena inflasi mulai moderat. The Fed masih mungkin menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan mendatang,” ujar David Russell, Kepala Strategi Pasar Global di TradeStation.


Perdagangan di pasar berjangka The Fed menunjukkan kemungkinan hampir 90% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin pada bulan November, menurut CME FedWatch Tool. Pembuat kebijakan bank sentral akan terus memantau data tambahan untuk menentukan arah kebijakan suku bunga.


Di sisi lain, saham Tesla anjlok 8,8% setelah acara robotaxi yang mengecewakan.


Editor: Indah Handayani (handayani@b-universe.id)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest