Harga Bitcoin Melorot Kesulitan Tembus US$ 70 Ribu, Ada Apa?

avatar
· 阅读量 153

Harga Bitcoin Melorot Kesulitan Tembus US$ 70 Ribu, Ada Apa?

Penulis : Indah Handayani

 26 Okt 2024 | 09:40 WIB

BAGIKAN


Ilustrasi aset kripto(FOTO: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

JAKARTA, investor.id - Pasar kripto jatuh dalam 24 jam terakhir. Bahkan, harga Bitcoin melorot dan kesulitan menembus US$ 70 ribu gara-gara Wall Street Journal (WSJ) melaporkan adanya penyelidikan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) terhadap penerbit stablecoin Tether.



Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (26/10/2024) pukul 09.20 WIB, kapitalisasi pasar kripto global terkoreksi 2,7% menjadi US$ 2,26 triliun dalam 24 jam. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) terpangkas 2,2% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 66.438 per koin atau setara Rp 1,04 miliar (kurs, Rp 15.695).


Baca Juga:

Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Kian Menjadi-jadi, Tembus Rekor Tertinggi Lagi

Hal serupa juga terjadi pada Ethereum (ETH) yang anjlok 3,3% menjadi US$ 2.436 per koin. Sedangkan Binance (BNB) ambles 3,4% dalam 24 jam. Sehingga BNB dibanderol dengan harga US$ 574 per koin.


Advertisement

Dikutip dari CoinDesk, harga Bitcoin hampir menyentuh US$ 70 ribu, tapi berbalik jatuh setelah laporan investigasi Departemen Kehakiman AS (DOJ) terhadap penerbit stablecoin Tether terkait dugaan pelanggaran sanksi dan aturan anti pencucian uang.


Stablecoin, jenis mata uang kripto yang nilainya dipatok pada aset lain seperti dolar AS, menarik perhatian karena stabilitasnya di pasar. Tether (USDT) adalah stablecoin terbesar dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 120 miliar dan menjadi yang paling banyak digunakan di dunia.


Baca Juga:

Harga Emas Makin Silau Dipicu Ketegangan Timur Tengah dan Ketidakpastian Pemilu AS

Pada awal perdagangan, harga kripto mengalami kenaikan signifikan, dengan bitcoin (BTC) hampir mencapai US$ 69 ribu. Bitcoin diprediksi akan mencoba menembus level US$ 70 ribu untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir pada perdagangan akhir pekan ini.


Tak lama setelah laporan ini tersebar, Chief Technology Officer Tether Paolo Ardoino merespons di platform X. Ardoino menyebut laporan WSJ sebagai ‘kebisingan lama yang diulang’. Menurut Ardoino, tidak ada indikasi bahwa Tether saat ini sedang dalam penyelidikan.



 


Editor: Indah Handayani (handayani@b-universe.id)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest