- Harga WTI turun mendekati $67,55 pada sesi Asia hari Kamis.
- Berkurangnya kekhawatiran terhadap pasokan minyak mentah dan melemahnya permintaan Cina dapat membebani harga WTI.
- Para investor akan memantau PDB kuartal ketiga AS pada hari Rabu menjelang data ketenagakerjaan.
Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan sekitar $67,55 pada hari Selasa. Harga WTI anjlok karena operasi militer terbatas meredakan kekhawatiran tentang potensi perang habis-habisan di Timur Tengah.
Pada hari Sabtu, Israel menargetkan instalasi militer Iran di tiga provinsi sebagai reaksi atas peluncuran rudal balistik Teheran ke Israel pada tanggal 1 Oktober. Namun, Israel tidak menyerang fasilitas minyak atau nuklir Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik Iran, dan media resmi Iran mengklaim bahwa produksi minyak normal. Hal ini, pada gilirannya, melemahkan harga WTI karena kekhawatiran akan gangguan signifikan pada pasokan minyak mentah memudar.
Lebih jauh lagi, prospek permintaan yang lemah dan perlambatan ekonomi Tiongkok berkontribusi terhadap penurunan WTI. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok pada akhir pekan menunjukkan laba industri negara itu turun 27,1% YoY pada bulan September, penurunan paling tajam sejak pandemi.
Sebuah laporan dari Badan Energi Internasional (IEA) mengindikasikan bahwa permintaan minyak diperkirakan hanya tumbuh setengah dari kecepatan pada tahun 2024 dan 2025 dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2023, terutama karena penurunan permintaan Tiongkok.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()