• NZD/USD diperkirakan akan mengalami pelemahan lebih lanjut karena Dolar AS mempertahankan penguatannya.
• Pemangkasan suku bunga dari Fed diperkirakan lebih lambat dan dangkal.
• Inflasi produsen Selandia Baru pada Q3 secara tak terduga meningkat baik untuk input maupun output.

Pasangan mata uang NZD/USD berjuang untuk mempertahankan support langsung di level 0,5850 pada sesi perdagangan Amerika Utara pada hari Senin. Pasangan mata uang Kiwi mengalami penurunan lebih lanjut karena Dolar AS (USD) berkinerja kuat secara menyeluruh karena ekspektasi bahwa agenda ekonomi Presiden terpilih Donald Trump akan meningkatkan tekanan inflasi dan memacu pertumbuhan secara keseluruhan.

Secara historis, Federal Reserve (Fed) cenderung memperlambat siklus pelonggaran kebijakannya dalam lingkungan inflasi tinggi.

Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell juga menyampaikan pernyataan yang sedikit agresif dalam pidatonya di acara Federal Bank of Dallas pada hari Kamis. Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi tidak mengirimkan sinyal apa pun yang seharusnya memaksa Fed untuk memangkas suku bunga secara agresif. Namun, ia menegaskan kembali bahwa tren deflasi menuju target bank sebesar 2% masih utuh dan memungkinkan bank sentral untuk mendorong suku bunga Dana Federal ke posisi netral.

Powell tidak memberikan proyeksi ekonomi apa pun untuk periode saat Trump akan menjabat. Powell berkata, "Saya pikir masih terlalu dini untuk mengambil keputusan." Ia menambahkan, "Kita tidak benar-benar tahu kebijakan apa yang akan diterapkan."