• EUR/GBP mungkin terdepresiasi karena laporan inflasi Inggris terkini telah memperkuat kehati-hatian BoE mengenai penurunan suku bunga.
• Anggota ECB Yannis Stournaras menyatakan bahwa Zona Euro hampir mencapai pencapaian berkelanjutan terhadap target inflasi sebesar 2%.
• Euro mungkin menghadapi tantangan karena para pedagang memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.

EUR/GBP menguat setelah dua hari melemah, diperdagangkan di sekitar 0,8340 selama jam perdagangan Asia pada hari Kamis. Namun, kenaikan EUR/GBP mungkin terbatas karena laporan inflasi Inggris yang lebih kuat dari yang diantisipasi pada hari Rabu telah memperkuat pendekatan hati-hati Bank of England (BoE) terhadap penurunan suku bunga di masa mendatang.

Inflasi CPI Inggris melonjak menjadi 2,3% tahun-ke-tahun pada bulan Oktober, menandai level tertinggi dalam enam bulan, naik dari 1,7% pada bulan September dan melampaui perkiraan sebesar 2,2%. CPI bulanan meningkat sebesar 0,6% setelah tidak berubah pada bulan September. Sementara itu, CPI Inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang lebih fluktuatif, naik menjadi 3,3% selama periode yang sama, melampaui prediksi pasar sebesar 3,1%.

Selain itu, inflasi sektor jasa naik menjadi 5%, naik dari 4,9% pada laporan sebelumnya. Jika tekanan harga terus meningkat, para pedagang dapat mempertimbangkan kembali ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan BoE bulan Desember.

Pada hari Rabu, anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Yannis Stournaras menyatakan bahwa Zona Euro hampir mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan. Stournaras menekankan tanggung jawab para pembuat kebijakan untuk memastikan mereka tidak gagal mencapai tujuan ini, menurut Bloomberg.