• Indeks Dolar AS turun di bawah 108,00 pada hari Jumat, 22 November.
• DXY mundur dari level tertinggi 2 tahun meskipun data PMI S&P kuat; aksi ambil untung dan paket stimulus Tiongkok berkontribusi terhadap kemunduran.
• Pejabat Fed tetap berhati-hati dengan Barkin mengutip risiko inflasi dan Williams mengindikasikan potensi penurunan suku bunga.

Pada sesi hari Jumat, Indeks Dolar AS (DXY) sedikit menurun setelah mencapai titik tertinggi baru dalam dua tahun di tengah ketidakstabilan geopolitik. Namun, data PMI S&P yang kuat memperkuat ketahanan relatif ekonomi AS, yang mendukung kenaikan DXY.

Penurunan Dolar AS disebabkan oleh aksi ambil untung dan indikator ekonomi positif dari Tiongkok, termasuk penurunan suku bunga dan paket stimulus komprehensif. Akibatnya, DXY terkoreksi dari atas 108,00, dan stabil di sekitar 107,50.

DXY, yang menilai Greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, mempertahankan bias bullish, didorong oleh data ekonomi yang solid dan sikap Federal Reserve (Fed) yang kurang dovish. Meskipun mengalami kemunduran, tren naik tetap utuh, dengan investor sekarang mengharapkan laju penurunan suku bunga secara bertahap. Indikator teknis menunjukkan potensi konsolidasi, tetapi momentum bullish secara keseluruhan tetap kuat.