• Poundsterling melemah hingga mendekati level 1,2650 terhadap USD karena USD menguat setelah jatuh pada hari Rabu.
• Spekulasi pasar bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Desember telah meningkat.
• Lombardelli dari BoE mendukung penurunan suku bunga secara bertahap di tengah risiko inflasi yang melampaui target bank.

Poundsterling (GBP) turun mendekati 1,2650 terhadap Dolar AS (USD) pada sesi London hari Kamis setelah gagal mencapai level resistance 1,2700 pada hari sebelumnya. Pasangan GBP/USD diperkirakan akan diperdagangkan secara sideways di tengah volume perdagangan yang tipis karena pasar Amerika Serikat (AS) tutup pada hari Kamis dan akan dibuka untuk waktu yang singkat pada hari Jumat karena Hari Thanksgiving.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, bangkit kembali mendekati 106,40 setelah aksi jual tajam pada hari Rabu. USD anjlok karena investor memangkas apa yang disebut "Trump Trades" dengan tujuan untuk melakukan aksi beli ringan di akhir pekan yang panjang.

Greenback juga tertekan oleh data Pesanan Barang Tahan Lama yang lemah untuk bulan Oktober. Pesanan baru untuk Barang Tahan Lama tumbuh sebesar 0,2% dalam bulan tersebut, lebih lambat dari estimasi sebesar 0,5%. Sementara itu, laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk bulan Oktober menunjukkan bahwa tekanan harga meningkat sesuai dengan estimasi. Data inflasi inti PCE – yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif – naik sebesar 2,8%, seperti yang diharapkan, lebih cepat dari 2,7% pada bulan September.

Peningkatan yang diharapkan dalam data inflasi PCE AS telah meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Fed akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Desember. Pada saat penulisan, ada peluang sebesar 68% bahwa Fed akan memangkas suku bunga pinjaman utamanya sebesar 25 bps ke kisaran 4,25%-4,50% bulan depan, meningkat dari 56% seminggu yang lalu, menurut alat CME FedWatch.