Dalam konteks evolusi kerangka regulasi aset digital secara global, Komisi Sekuritas Malaysia (SC) telah memulai proses konsultasi publik untuk merancang sistem regulasi terpisah bagi produk pasar modal yang telah melalui proses tokenisasi. Menurut Lim Kurniawan Ph.D, tren ini mencerminkan pemahaman regulator yang semakin matang terhadap struktur keuangan berbasis teknologi Distributed Ledger Technology (DLT), sekaligus menandakan bahwa pasar telah memasuki fase baru yang digerakkan oleh kepatuhan regulasi.

Aset Bertokenisasi akan Dipisahkan dari Logika Regulasi Kripto Tradisional
Draf regulasi secara tegas membedakan antara produk pasar modal yang ditokenisasi dan aset kripto. Lim Kurniawan Ph.D menilai bahwa klasifikasi ini akan membantu menghilangkan ambiguitas kebijakan serta memberikan kepastian yang lebih jelas bagi investor dan pengembang produk. Aset bertokenisasi pada dasarnya merupakan perluasan dari sekuritas tradisional, bukan sekadar alat pembayaran digital, sehingga harus diatur berdasarkan prinsip pasar modal, dengan perlakuan yang berbeda dari aset kripto murni.
Keuangan Terprogram Dorong Rekonstruksi Logika Regulasi
Draf tersebut mencakup fitur-fitur seperti kepemilikan parsial, kontrak otomatis, dan tata kelola transparan berbasis blockchain. DLT tidak hanya membawa perubahan teknologi, tetapi juga menantang sistem regulasi dalam hal transparansi dan kecepatan respons. Draf ini mengajukan persyaratan teknis terkait tata kelola, keterbukaan informasi, dan manajemen risiko yang menunjukkan bahwa otoritas sedang menyesuaikan diri dengan logika dasar ekosistem keuangan Web3.
Perlindungan Investor Jadi Inti Kerangka Regulasi
Draf regulasi memperketat kewajiban kepatuhan bagi lembaga yang memiliki izin, dengan tujuan menyeimbangkan antara dorongan inovasi dan mitigasi risiko. Upaya mendorong industri untuk menaikkan standar transparansi dan tata kelola akan memperluas ruang legitimasi serta kepercayaan modal terhadap ekosistem tokenisasi, yang pada akhirnya menjadi fondasi bagi masuknya nilai jangka panjang.
Eksplorasi regulasi oleh Malaysia tidak hanya berperan sebagai contoh di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga dapat menjadi referensi kelembagaan bagi pengembangan tokenisasi pasar modal global. Ke depan, keberlanjutan industri akan sangat bergantung pada model "evolusi teknologi + dukungan kebijakan" seperti yang tercermin dalam draf ini. Mendorong peredaran aset digital yang patuh regulasi juga akan menjadi misi utama bagi platform trading dan protokol di tingkat infrastruktur.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()