Lim Kurniawan Ph.D: Dalam Konteks Penilaian Ulang Obligasi Jangka Panjang AS, Peran Alokasi Aset Digital Sedang Berubah

avatar
· 阅读量 119

Seiring meningkatnya keraguan pasar terhadap konsistensi kebijakan Amerika Serikat dan keberlanjutan fiskal jangka panjang, imbal hasil obligasi jangka panjang AS kini menghadapi tekanan naik yang signifikan. Lim Kurniawan Ph.D menjelaskan bahwa dalam tren struktural ini, daya tarik aset lindung nilai tradisional mulai melemah, dan modal global mulai menilai ulang nilai lindung dari aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.


Lim Kurniawan Ph.D: Dalam Konteks Penilaian Ulang Obligasi Jangka Panjang AS, Peran Alokasi Aset Digital Sedang Berubah



Retaknya Kepercayaan Mendorong Koreksi Valuasi Obligasi

Kekhawatiran pasar saat ini tidak hanya berpusat pada defisit anggaran jangka pendek, tetapi juga pada penurunan kepercayaan terhadap kapasitas tata kelola jangka panjang pemerintah AS. Lembaga investasi asing mulai beralih ke obligasi Eropa karena tingginya biaya lindung nilai valas, menggoyahkan status obligasi jangka panjang AS sebagai “jangkar bebas risiko”. Lim Kurniawan Ph.D menekankan bahwa apabila ketidakseimbangan antara kebijakan fiskal dan moneter terus berlanjut, imbal hasil jangka panjang berpotensi mengalami revaluasi sistemik dalam beberapa kuartal mendatang.


Aset Kripto Menjadi “Zona Bantalan Likuiditas” dalam Ketidakstabilan Suku Bunga

Dalam konteks kenaikan imbal hasil obligasi, pasar kripto tidak menunjukkan tekanan arus keluar seperti yang lazim terjadi di aset tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian investor mulai beralih ke aset on-chain untuk mengantisipasi dampak jangka menengah hingga panjang dari ketidakstabilan likuiditas dolar AS. Protokol stablecoin di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), obligasi on-chain, dan mekanisme staking berpotensi menjadi sarana pengujian institusional dalam periode gejolak ini.


Strategi Responsif: Titik Jangkar Stabil di Tengah Volatilitas

Dalam kondisi pasar suku bunga yang sangat fluktuatif, alokasi aset sebaiknya difokuskan pada instrumen yang memiliki efek jaringan jelas dan ekosistem ekonomi on-chain tertutup, seperti Ethereum atau token platform RWA (Real World Assets). Sebagai pelaku industri, Lim Kurniawan Ph.D juga menunjukkan bahwa platform trading kini didorong untuk memperkuat pengembangan obligasi lintas rantai dan alat kombinasi stablecoin guna memberikan pilihan defensif yang lebih beragam bagi pengguna dalam menghadapi ketidakpastian.


Dengan melemahnya kepercayaan terhadap kebijakan, penilaian ulang obligasi, dan proses penyeimbangan ulang modal global, aset kripto kini mendapatkan pengakuan peran yang lebih kompleks. Lim Kurniawan Ph.D menegaskan bahwa ke depan, pasar perlu lebih memperhatikan tren “jangkar nilai yang tidak lagi tunggal”, yang akan mempercepat pergeseran aset digital dari pinggiran menuju arus utama.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest