Emas, minyak, Bitcoin, sampai yen: Cari tahu cara jaga modal dan ambil peluang saat dunia lagi panas.
Saat ketegangan geopolitik meningkat, entah itu perang di Timur Tengah, gangguan pasokan minyak, atau ancaman nuklir. Pasar tak hanya menjadi volatil, tapi juga emosional.
Trader mencari perlindungan. Namun di tahun 2025 ini, aset aman itu yang mana?
Bulan ini, konflik yang kembali memanas di Timur Tengah mengguncang pasar global. Harga minyak melonjak. Emas mencetak rekor tertinggi. Indeks saham melemah.
Di tengah ketidakpastian seperti ini, penting untuk tahu aset mana yang bisa melindungi modal atau bahkan menciptakan peluang.
Berikut ini adalah aset-aset yang sering dianggap sebagai "safe haven", dan bagaimana cara menyikapinya secara cerdas.
1. Emas: Aset Klasik, Tapi Perlu Strategi
Emas selalu menjadi pilihan utama di masa krisis. Maka tak heran XAU/USD melonjak saat ketegangan meningkat. Tapi banyak trader keliru dengan membeli setelah harga terlalu tinggi.
Jika sudah punya posisi long, pertimbangkan untuk mulai take profit ketika muncul tanda-tanda deeskalasi. Jika belum masuk, lebih bijak menunggu koreksi harga.
Tips: Pantau berita terkait gencatan senjata atau perdamaian. Itu sering menjadi sinyal awal pergerakan turun.
2. Minyak: Sensitif dan Penuh Risiko
Harga minyak sangat peka terhadap krisis, terutama di kawasan produsen besar. WTI dan Brent biasanya reli saat risiko pasokan meningkat. Namun, harga bisa turun tajam jika ada solusi diplomatik atau pelepasan cadangan minyak.
Minyak lebih cocok untuk strategi jangka pendek. Gunakan level teknikal, batasi risiko dengan stop-loss, dan hindari posisi long mendekati akhir pekan.
3. Bitcoin: Aset Digital yang Masih Fluktuatif
Bitcoin sempat naik tajam saat krisis perbankan dan ketidakstabilan mata uang fiat. Tapi apakah ia benar-benar safe haven?
Meski semakin banyak yang melihat BTC sebagai emas digital, pada kenyataannya Bitcoin tetap berperilaku seperti aset berisiko. Dalam situasi ekstrem, BTC bisa ikut terkoreksi bersama saham global.
Kesimpulannya: Bitcoin bisa jadi bagian dari strategi diversifikasi, tapi jangan disamakan langsung dengan emas.
4. USD & JPY: Mata Uang Klasik di Saat Panik
Dolar AS dan yen Jepang tetap menjadi pilihan utama saat pasar bergejolak. Ketika muncul kabar buruk, pasangan USD/JPY cenderung turun karena pelaku pasar beralih ke yen.
Yang perlu diperhatikan: pergerakan mendadak pada USD/JPY pasca rilis berita besar seringkali membuka peluang short jangka pendek.
Kesimpulan: Hadapi Krisis dengan Strategi, Bukan Panik
Krisis memang memicu emosi pasar, tapi trader yang disiplin tetap fokus pada proses. Gunakan pendekatan ini:
-
Sebelum krisis memuncak: cari peluang breakout di emas dan minyak
-
Saat eskalasi meningkat: manfaatkan volatilitas dengan manajemen risiko ketat
-
Saat kabar damai muncul: kurangi eksposur dan mulai rotasi ke aset pemulihan
Dan yang tak kalah penting: ikuti berita real-time. Di masa krisis, headline bisa menggerakkan pasar lebih cepat daripada grafik.
Penutup: Strategi Real-Time Bersama Macro Global Market
Untuk mengikuti arah aliran modal dan memahami risiko global, FOLLOWME menyediakan Macro Global Market: fitur khusus yang menyajikan insight terbaru seputar krisis, aset pelindung, dan peluang trading.
Buka akun melalui broker pilihan di Macro Global Market dan dapatkan reward hingga $60.
Trading dengan informasi yang akurat, bukan hanya ikut arus.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()