Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II 2025, menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS). Capaian ini menegaskan ketahanan ekonomi RI, meski belum menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Hingga saat ini, baru empat negara ASEAN yang telah merilis data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua, yakni Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Dari keempatnya, Vietnam mencatatkan pertumbuhan paling impresif, yakni 7,96 persen yoy, mengungguli pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 6,93 persen.
Indonesia menyusul di posisi kedua dengan angka 5,12 persen, disusul Malaysia di angka 4,5 persen dan Singapura 4,3 persen. Pertumbuhan RI pun lebih tinggi dari prediksi sejumlah analis dan bahkan melampaui negara maju seperti Amerika Serikat, yang mencatat pertumbuhan 3 persen di periode yang sama (lebih tinggi dari ekspektasi 2,3 persen).

Sementara itu, ekonomi China tumbuh 5,2 persen, sedikit melambat dari kuartal sebelumnya yang berada di 5,4 persen, namun tetap di atas ekspektasi pasar sebesar 5,1 persen.
BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen ini dihitung dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2025 atas dasar harga berlaku yang mencapai Rp5.947 triliun, dan harga konstan sebesar Rp3.396,3 triliun.
Menurut Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, lonjakan pertumbuhan ini banyak didorong oleh proyek-proyek infrastruktur. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) meningkat signifikan, dari 2,12 persen pada kuartal I menjadi 6,99 persen di kuartal II.
“Beberapa proyek besar mendorong pertumbuhan, seperti pembangunan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Japek II Selatan, program 3 juta rumah, MRT Fase 2A di Jakarta, MRT Bali, Tanggul Laut Fase C, hingga Terowongan Samarinda,” jelas Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8).
Dengan tren ini, Indonesia menunjukkan bahwa meski bukan yang tertinggi di ASEAN, fundamental ekonomi dalam negeri tetap solid dan menjanjikan untuk sisa tahun 2025.
#Economy##indonesia##indonesiantradersonly##NewTraders##FlashNews#
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()