
Melbourne, Australia (AP) — Bank Sentral Australia kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 poin persentase pada Selasa (12/8/2025) menjadi 3,6%. Ini menjadi pemangkasan ketiga tahun ini, seiring inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Pemangkasan dilakukan dari level 3,85%, setelah sebelumnya turun dari 4,1% pada Mei dan 4,35% pada Februari—yang merupakan penurunan pertama sejak Oktober 2020. Tingkat suku bunga baru ini adalah yang terendah sejak Maret 2023 dan sudah diperkirakan pasar karena inflasi terus melemah.
Gubernur RBA Michele Bullock mengatakan, perkembangan kebijakan perdagangan internasional diperkirakan berdampak negatif pada aktivitas ekonomi global.
“Ketidakpastian ekonomi dunia masih tinggi. Namun, ada sedikit kejelasan terkait lingkup dan skala tarif AS serta respons kebijakan negara lain, yang menunjukkan kemungkinan terburuk dapat dihindari,” ujarnya.
RBA menyesuaikan suku bunga untuk mengarahkan inflasi ke kisaran target 2%–3%. Pada Mei, inflasi tahunan turun menjadi 2,1% dari 2,4% di bulan sebelumnya. Inflasi inti—indikator yang paling diperhatikan RBA—juga turun dari 2,8% di April menjadi 2,4%.
Inflasi Australia telah mereda sejak puncaknya di 7,8% pada kuartal IV 2022. Pemangkasan suku bunga kali ini diambil secara bulat oleh dewan RBA, setelah sebelumnya pada Juli sempat tertunda menunggu data inflasi kuartal II yang menunjukkan penurunan ke 2,7% dari 2,9% pada kuartal I.
Menteri Keuangan Jim Chalmers mengatakan turunnya inflasi ke kisaran target memberi keyakinan bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga tiga kali dalam enam bulan.
“Ini kabar yang sangat melegakan bagi jutaan warga Australia,” kata Chalmers. “Langkah ini akan menambah uang di kantong masyarakat yang sedang tertekan biaya hidup.”
Dari sisi ekonomi, pemangkasan suku bunga diharapkan memberi dorongan setelah pertumbuhan melambat menjadi hanya 0,2% di kuartal I 2025 atau 1,3% secara tahunan, dibanding 0,6% di kuartal sebelumnya. RBA berupaya menurunkan inflasi secara bertahap tanpa memicu resesi atau gelombang PHK besar-besaran.
Tingkat pengangguran pada Juni naik menjadi 4,3% dari 4,1% yang bertahan sejak Februari, dan lebih tinggi dari 4,0% pada Januari.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()