Data terbaru Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) pada Juli 2025 naik 0,2% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan 2,8%.
Jika tidak memasukkan harga pangan dan energi, inflasi inti (Core CPI) naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya dan 3,1% secara tahunan—sedikit di atas ekspektasi 3,0% dan menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Januari.
Kenaikan harga tempat tinggal (+0,2%) menjadi pendorong utama inflasi, sementara harga pangan stabil dan energi turun 1,1%. Harga mobil baru yang sensitif terhadap tarif impor tidak berubah, sedangkan mobil bekas naik 0,5%. Layanan transportasi dan kesehatan melonjak 0,8%.
Meski beberapa kategori mulai menunjukkan dampak tarif, seperti perabot rumah tangga (+0,7%), sebagian besar harga barang lain relatif datar.
Pasar saham AS menguat setelah rilis data, sementara imbal hasil obligasi campuran. Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September naik signifikan, bahkan sebagian memproyeksikan pemangkasan lanjutan di Oktober.
Ellen Zentner, Kepala Ekonom Morgan Stanley Wealth Management, menilai angka ini memberi ruang bagi The Fed untuk fokus pada pelemahan pasar tenaga kerja. Namun, ia memperingatkan potensi kenaikan harga lanjutan jika tarif terus memberi tekanan pada biaya impor.
Meski CPI bukan indikator utama inflasi yang dipakai The Fed, data ini tetap menjadi acuan penting menjelang keputusan suku bunga September. Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga bulan depan di pasar berjangka
sudah sangat tinggi.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()