IHSG Awali Pekan dengan Naik 0,92 Persen, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan bergerak di zona hijau pada Senin (25/8/2025). Sementara itu, rupiah juga tercatat menguat di pasar spot.

Berdasarkan data RTI, pukul 09.02 WIB IHSG berada di level 7.930,95, naik 72,10 poin atau 0,92% dibanding penutupan sebelumnya di 7.858,85. Sebanyak 344 saham diperdagangkan di zona hijau, 107 saham di zona merah, sementara 197 saham lainnya stagnan. Hingga saat ini, nilai transaksi mencapai Rp991,77 miliar dengan volume 1,89 miliar saham.

Sentimen dari The Fed

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di Jackson Hole menjadi salah satu faktor penting. Powell mengisyaratkan adanya peluang pemangkasan suku bunga pada September mendatang, meskipun ia menekankan sikap hati-hati karena risiko di pasar tenaga kerja dan inflasi yang masih tinggi.

“Dengan kondisi kebijakan yang terbatas, prospek ekonomi dasar dan pergeseran risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan The Fed,” jelas Nico.

Secara teknikal, Nico menilai IHSG berpotensi melemah terbatas dengan area support dan resistance di level 7.800–8.000.

Potensi Koreksi IHSG

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan bahwa IHSG pada Jumat lalu cenderung berkonsolidasi di bawah resisten minor 7.932. Hal ini membuka potensi koreksi untuk mengisi gap di area 7.800–7.835.

“Support IHSG berada di 7.739, 7.660, dan 7.559. Sementara resisten ada di 7.932, 8.025, dan 8.102. Indikator MACD masih menunjukkan kondisi netral,” ujar Ivan.

Pergerakan Bursa Asia

Mayoritas bursa Asia pagi ini dibuka positif. Shanghai Composite naik 0,90% ke 3.860,09, Nikkei menguat 0,66% ke 42.913,39, dan Hang Seng melonjak 1,32% ke 25.674,28. Sementara itu, Strait Times sedikit melemah 0,04% ke posisi 4.251,12.

Rupiah Ikut Menguat

Di pasar valuta asing, rupiah juga menunjukkan penguatan. Data Bloomberg mencatat pada pukul 09.19 WIB, rupiah berada di Rp16.254 per dolar AS, menguat 96,5 poin (0,59%) dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.350 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebutkan penguatan rupiah didorong pelemahan dolar AS usai pidato Powell yang dinilai relatif “less hawkish”. Hal ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

“Rentang pergerakan rupiah hari ini diperkirakan berada di 16.200–16.300 per dolar AS,” jelasnya.