Rangkuman Berita Penting: Emas & Minyak Naik, Saham AS Cetak Rekor, Dolar Masih Lemah

Harga Emas Menguat Didukung Harapan Pemangkasan Bunga The Fed

Harga emas hari ini bertahan stabil pada hari Kamis, ditopang oleh ekspektasi pasar yang semakin kuat akan adanya pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve. Sentimen ini menguat setelah data pekerjaan AS yang dirilis baru-baru ini hasilnya lebih lemah dari perkiraan, dengan pasar kini memperkirakan probabilitas pemangkasan suku bunga pada September mencapai lebih dari 87%.

Selain itu, ketidakpastian mengenai independensi The Fed juga turut memberikan dukungan bagi emas sebagai aset aman. Pasar kini menantikan rilis data inflasi PCE AS pada hari Jumat, yang merupakan indikator favorit The Fed, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter ke depan.

Stok AS Turun Tajam, Harga Minyak Dunia Kembali Menguat

Harga minyak dunia hari ini mencatatkan kenaikan lebih dari 1,3% pada perdagangan Rabu, didorong oleh data persediaan minyak mentah AS yang menunjukkan penurunan jauh lebih besar dari perkiraan. Penurunan stok ini menandakan adanya permintaan yang kuat dari kilang-kilang dan tingkat ekspor yang solid, yang menjadi sentimen positif utama bagi pasar.

Meskipun begitu, pergerakan harga masih dibayangi oleh ketidakpastian dari sisi geopolitik. Negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang masih belum menemui titik terang, serta komitmen Rusia untuk terus memasok minyak ke India di tengah tekanan AS, menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga minyak lebih lanjut dan menjaga volatilitas tetap tinggi.

Yen Melemah, Data Inflasi Gagal Topang Mata Uang

Mata uang Yen Jepang berada di jalur penurunan mingguan terbesarnya sejak pertengahan Juli, diperdagangkan di sekitar 148.45 per dolar. Pelemahan ini terjadi meskipun data inflasi inti Jepang untuk bulan Juli tetap berada di atas target 2% bank sentral, yang secara teori seharusnya mendukung Yen dengan menjaga harapan kenaikan suku bunga tetap hidup.

Namun, para trader tampaknya lebih fokus pada gambaran yang lebih besar, yaitu menantikan pidato dari Ketua The Fed, Jerome Powell. Sikap hati-hati pasar menjelang acara penting ini membuat aset aman seperti Yen kurang diminati, sehingga data inflasi yang solid gagal memberikan tenaga bagi mata uang Jepang.

Jelang Pidato Powell, Euro Tertekan di Dekat Level Terendah

Mata uang Euro diperdagangkan di dekat level $1.1613 pada hari Jumat, berada di jalur pelemahan mingguan sekitar 0,8% terhadap Dolar AS. Pelemahan Euro ini mencerminkan sikap pasar yang sangat berhati-hati dan cenderung menghindari risiko menjelang pidato penting dari Ketua The Fed, Jerome Powell.

Para trader tampaknya lebih memilih untuk memegang Dolar AS yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian mengenai arah kebijakan suku bunga global. Dengan tidak adanya data ekonomi penggerak utama dari Zona Euro, pergerakan Euro saat ini sepenuhnya dibayangi oleh sentimen pasar terhadap Dolar AS dan penantian akan sinyal dari simposium Jackson Hole.

Dolar AS Bersiap Catat Kenaikan Mingguan Jelang Pidato Powell

Indeks Dolar AS berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan sekitar 0,7%, mematahkan tren pelemahannya selama dua minggu terakhir. Penguatan ini didorong oleh penyesuaian ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed. Meskipun pemangkasan suku bunga pada September masih sangat mungkin terjadi, probabilitasnya telah turun menjadi 75% dari 92% pada minggu sebelumnya.

Komentar yang berhati-hati dari para pejabat The Fed dan data yang menunjukkan adanya risiko inflasi telah meredam harapan akan adanya pemangkasan suku bunga yang agresif. Hal ini memberikan dukungan bagi Dolar AS. Kini, seluruh mata tertuju pada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang akan memberikan petunjuk krusial mengenai arah kebijakan ke depan.

Trump Gandakan Tarif Impor India Hingga 50%, Hubungan Kedua Negara Memburuk

Pemerintahan Presiden Donald Trump secara resmi menggandakan tarif terhadap barang-barang impor dari India, dengan total bea masuk kini mencapai 50%. Kebijakan ini mulai berlaku pada hari Rabu, memberikan pukulan serius bagi hubungan antara kedua negara demokrasi tersebut. Tarif hukuman tambahan sebesar 25% ini diberlakukan sebagai “hukuman” atas pembelian minyak Rusia oleh India.

Langkah ini mengancam ribuan eksportir kecil dan lapangan kerja di India, serta telah memicu reaksi negatif di pasar keuangan. Eskalasi ini terjadi setelah lima putaran negosiasi perdagangan antara Washington dan New Delhi gagal mencapai kesepakatan. Pemerintah India kini berharap agar Amerika Serikat dapat meninjau kembali keputusan tarif yang sangat tinggi tersebut.

S&P 500 Cetak Rekor Penutupan Baru, Pasar Fokus Penuh pada Laba Nvidia

Indeks S&P 500 berhasil mencatatkan rekor penutupan tertinggi baru pada perdagangan Rabu, meskipun kenaikannya tipis. Pergerakan pasar yang cenderung hati-hati ini menunjukkan para investor mengambil sikap menunggu dan waspada menjelang peristiwa yang paling dinantikan pekan ini, yaitu rilis laporan kinerja kuartalan dari raksasa chip, Nvidia.

Laporan dari Nvidia dianggap sebagai ujian krusial yang akan menentukan nasib reli pasar yang selama ini didorong oleh sentimen kecerdasan buatan (AI). Mengingat bobot Nvidia yang mencapai sekitar 8% dari keseluruhan Indeks S&P 500, hasil kinerjanya akan sangat berdampak luas tidak hanya pada sektor teknologi, tetapi juga pada arah pergerakan pasar saham AS secara keseluruhan.

Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu.  Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.