BI Serap SBN Rp200 Triliun untuk Danai Program Asta Cita Prabowo

Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp200 triliun di pasar sekunder. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut langkah ini bertujuan mendukung pendanaan program ekonomi kerakyatan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk pembangunan perumahan rakyat dan penguatan Koperasi Desa Merah Putih.

“Sejak kemarin, BI sudah membeli SBN Rp200 triliun, termasuk untuk keperluan debt switching,” ujar Perry dalam rapat bersama Komisi IV DPD, Selasa (3/9).

Ia menegaskan, sebagian dana hasil pembelian SBN akan diarahkan untuk mendanai program-program Asta Cita melalui skema burden sharing. Dalam mekanisme ini, BI berbagi beban bunga dengan Kementerian Keuangan sehingga meringankan pembiayaan program rakyat.

Selain membeli SBN, BI juga memangkas suku bunga acuan (BI rate) lima kali sepanjang tahun ini hingga berada di level 5 persen, yang merupakan posisi terendah sejak 2022. Dampaknya, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun yang sempat menembus 7,26 persen pada Januari 2025 kini turun ke kisaran 6,3 persen.

Skema burden sharing pertama kali diterapkan saat pandemi Covid-19, ketika BI dan pemerintah meneken serangkaian surat keputusan bersama (SKB I–III) untuk berbagi beban pembiayaan penanganan krisis. Namun, secara aturan, kesepakatan tersebut berakhir pada 2022.

Sebagai catatan, pembelian SBN bisa dilakukan di dua jalur: pasar perdana dan pasar sekunder. Di pasar perdana, investor membeli langsung surat utang dari pemerintah melalui mekanisme penawaran terbatas. Sementara itu, di pasar sekunder transaksi berlangsung antar-investor, sehingga harga SBN bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari harga awal, dengan waktu perdagangan yang lebih fleksibel.

#indonesia##BrokerNews##FlashNews#