APA ITU HIKKAKE PATTERN? POLA CANDLESTICK ‘TIPU DAYA’ YANG JARANG DIBAHAS TRADER

avatar
· 阅读量 26

FOREXimf.com - Pernah ngalamin momen di mana harga di chart trading kamu rasanya lagi ngajak main petak umpet? Udah yakin banget mau buy karena harga tembus resistance dari pola candlestick yang kamu lihat, eh, ternyata cuma sebentar doang di atas terus nyungsep lagi? Atau udah siap-siap sell karena support jebol, tahu-tahu malah mantul ke atas dan bikin kamu rugi? Aduh, kalau udah gini, rasanya pengen banget lempar monitor, ya kan?

Sumpah deh, kita semua pasti pernah “kejebak” sinyal palsu kayak gitu. Di dunia trading forex dan komoditi yang serba cepat ini, false breakout itu ibarat ranjau darat yang siap meledak kapan aja. Bikin equity menipis, bikin kepala pusing tujuh keliling, dan yang paling parah, bisa bikin akun kita MC alias Margin Call! Nggak mau dong, kan?

Nah, gimana kalau aku bilang ada sebuah pola candlestick yang dipelajari khusus buat ngebongkar modus operandi “tipu daya” pasar ini? Pola ini punya nama yang unik dan terdengar asing di telinga sebagian besar trader: Hikkake Pattern. 

Hikkake itu dalam bahasa Jepang artinya “menjebak” atau “mengaitkan”. Pas banget, kan, sama apa yang sering kita alami di pasar forex? Ini bukan pola biasa kayak Doji, Engulfing, atau Hammer yang udah sering kamu pelajari. Hikkake itu pola khusus, yang kalau kamu bisa pahami dan manfaatin, bisa jadi senjata rahasia buat ngelawan false breakout yang sering bikin zonk. Siap buat ngulik pola candlestick yang satu ini? Yuk, lanjut!

A. Apa Itu Hikkake Pattern?

Oke, sekarang kita masuk ke inti permasalahannya. Jadi, apa sih sebenarnya Hikkake Pattern itu? Simpelnya gini: Hikkake Pattern adalah pola pola candlestick yang nunjukin adanya false breakout setelah kemunculan inside bar. Bingung? Santai, sini aku jelasin lebih gampang.

Bayangin aja, harga lagi bergerak dalam sebuah range tertentu. Terus, muncul nih inside bar (nanti kita bahas lebih detail soal ini). Setelah itu, harga kayaknya mau tembus range itu, baik ke atas atau ke bawah. Nah, di sinilah “tipuannya” dimulai. Harga cuma “pura-pura” keluar dari range tersebut. Setelah sedikit bergerak di luar range, tiba-tiba aja harga balik arah dengan cepat dan malah bergerak ke arah yang berlawanan dari false breakout tadi. Kayak lagi akting pura-pura jatuh, padahal cuma mau mancing biar kita percaya.

Makanya, Hikkake ini disebut pola tipuan atau jebakan. Pasar seolah-olah ngasih sinyal yang kuat ke satu arah, bikin banyak trader tergoda buat ikut-ikutan. Tapi ternyata, sinyal itu palsu! Tujuannya apa? Ya biar trader kecil kayak kita nyangkut, terus Smart Money bisa ngumpulin posisi di arah yang bener. Kejam, ya? Emang gitu pasar.

Ngomong-ngomong soal asal-usul, pola ini pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli chart analysis bernama Daniel Chesler, CMT (Certified Market Technician). Beliau ini kayak detektif price action gitu deh, yang jeli ngeliat pergerakan harga yang aneh tapi punya pola berulang. Jadi, ini bukan pola kaleng-kaleng, ya. Ada fondasi yang jelas di baliknya.

B. Cara Mengenali Pola Hikkake

Nah, ini bagian pentingnya: gimana caranya biar kita nggak ketinggalan atau salah mengenali Hikkake Pattern ini? Ada beberapa elemen kunci yang wajib kamu perhatiin. Kalau salah satu aja nggak ada, berarti itu bukan Hikkake yang valid.

Elemen Utama Hikkake Pattern:

1.  Inside Bar: 

Ini adalah fondasi pertama. Inside bar itu candlestick yang terbentuk di dalam range (high dan low) candlestick sebelumnya. Jadi, badan candle-nya lebih kecil dan range-nya sempit, seolah-olah harga lagi "istirahat" atau konsolidasi setelah pergerakan sebelumnya. Anggap aja kayak induk dan anak candle. Si anak candle ini ada di dalam perut induknya.

2.  Breakout Palsu (False Breakout): 

Setelah inside bar muncul, candlestick berikutnya akan mencoba "keluar" dari range inside bar tadi. Misalnya, candlestick berikutnya tembus high dari inside bar atau tembus low-nya. Tapi, ini bukan breakout yang beneran. Harga nggak bisa bertahan di luar range itu. Dia cuma nge-test aja.

3.  Reversal Cepat ke Arah Sebaliknya: 

Ini dia bagian klimaksnya. Setelah false breakout tadi, harga langsung balik arah dengan cepat. Kalau tadinya false breakout ke atas, harga langsung nyungsep ke bawah. Sebaliknya, kalau false breakout ke bawah, harga langsung meroket ke atas. Candlestick yang terbentuk setelah false breakout ini biasanya berlawanan arah dengan arah false breakout dan punya body yang lumayan besar, nunjukkin tekanan dari sisi lain.

APA ITU HIKKAKE PATTERN? POLA CANDLESTICK ‘TIPU DAYA’ YANG JARANG DIBAHAS TRADER

Penting banget buat kamu latihan ngeliat ini di chart sungguhan. Semakin sering kamu ngelihat, semakin tajam mata kamu.

C. Jenis-Jenis Hikkake Pattern

Hikkake Pattern ini ada dua macam, tergantung arah false breakout dan reversal-nya. Mirip kayak pola candlestick lainnya yang punya versi bullish dan bearish.

1.  Bullish Hikkake:

Pola ini mengindikasikan bahwa harga akan segera naik. Kejadiannya gini:

Ada inside bar yang terbentuk.

  • Candle berikutnya mencoba untuk "turun" (nge-break low dari inside bar), tapi false! Harga nggak bisa bertahan di bawah dan langsung berbalik arah ke atas.
  • Candle terakhir (konfirmasi) close di atas high dari inside bar atau bahkan close sebagai candlestick bullish yang kuat, menunjukkan tekanan beli yang dominan.
  • Singkatnya: Harga awalnya kelihatan mau fake down, tapi ternyata itu cuma jebakan, dan kemudian harga reversal naik kencang.

Contoh: Bayangin harga lagi sideways atau baru aja turun sebentar. Terus muncul inside bar. Habis itu, candle selanjutnya turun sedikit, nge-jebol low si inside bar. Eh, tapi dalam sekejap, candle itu mantul ke atas dan close jauh di atas low inside bar, bahkan bisa sampai close di atas high inside bar. Itu sinyal Bullish Hikkake!

APA ITU HIKKAKE PATTERN? POLA CANDLESTICK ‘TIPU DAYA’ YANG JARANG DIBAHAS TRADER

2.  Bearish Hikkake:

Kebalikan dari Bullish Hikkake, pola ini menandakan bahwa harga akan segera turun. Skenarionya:

  • Muncul inside bar.
  • Candle berikutnya mencoba untuk "naik" (nge-break high dari inside bar), tapi ini juga false! Harga nggak bisa bertahan di atas dan langsung berbalik arah ke bawah.
  • Candle terakhir (konfirmasi) close di bawah low dari inside bar atau close sebagai candlestick bearish yang kuat, menunjukkan tekanan jual yang dominan.
  • Singkatnya: Harga awalnya kelihatan mau fake up, tapi itu cuma mancing doang, dan kemudian harga reversal turun tajam.

Contoh: Harga lagi sideways atau baru aja naik sebentar. Terus ada inside bar. Habis itu, candle berikutnya naik sedikit, nge-jebol high si inside bar. Tapi, tiba-tiba langsung nyungsep ke bawah dan close jauh di bawah high inside bar, bahkan bisa sampai close di bawah low inside bar. Ini sinyal Bearish Hikkake!

Penting diingat, semakin jelas false breakout-nya dan semakin kuat reversal candle-nya, semakin valid sinyal Hikkake-nya.

APA ITU HIKKAKE PATTERN? POLA CANDLESTICK ‘TIPU DAYA’ YANG JARANG DIBAHAS TRADER

D. Strategi Trading dengan Hikkake

Nah, ini dia bagian yang paling kamu tunggu-tunggu: gimana cara trading pakai Hikkake Pattern? Ingat, ini bukan ramalan, ya, tapi strategi berdasarkan probabilitas. Selalu ada risiko.

1.  Entry Point:

  • Jangan buru-buru masuk pas false breakout lagi terjadi. Tunggu sampai candlestick konfirmasi terbentuk dan close.
  • Untuk Bullish Hikkake: Kamu bisa entry buy setelah candle konfirmasi (yang bullish dan close di atas high inside bar) terbentuk. Entry bisa di open candle berikutnya atau pas harga pullback sedikit ke area high inside bar sebelumnya.
  • Untuk Bearish Hikkake: Kamu bisa entry sell setelah candle konfirmasi (yang bearish dan close di bawah low inside bar) terbentuk. Entry bisa di open candle berikutnya atau pas harga pullback sedikit ke area low inside bar sebelumnya.

2.  Stop Loss (SL):

  • Ini bagian vital buat ngelindungin modal kamu. Letakkan Stop Loss di luar “ekor” false breakout.
  • Untuk Bullish Hikkake: Letakkan Stop Loss sedikit di bawah low dari candle yang melakukan false breakout ke bawah tadi (alias low dari “ekor” false breakout).
  • Untuk Bearish Hikkake: Letakkan Stop Loss sedikit di atas high dari candle yang melakukan false breakout ke atas tadi (alias high dari “ekor” false breakout).
  • Tujuannya: kalau harga balik lagi ke arah false breakout, berarti sinyal Hikkake-nya batal atau gagal.

3.  Take Profit (TP):

Ada beberapa cara buat nentuin Take Profit:

  • Risk-Reward Ratio: Ini metode paling populer. Targetkan risk-reward ratio minimal 1:2. Artinya, kalau risiko kamu $100, target profit kamu minimal $200. Kamu bisa targetkan 1:2, 1:3, atau bahkan lebih, tergantung kondisi pasar dan seberapa agresif kamu.
  • Area Support/Resistance Terdekat: Cari level support atau resistance kuat terdekat di arah pergerakan harga. Area ini sering jadi target alami pergerakan harga.
  • Previous Swing High/Low: Jika kamu trading di trend yang jelas, kamu bisa targetkan swing high (untuk buy) atau swing low (untuk sell) sebelumnya.

4.  Kombinasi dengan Indikator:

Hikkake Pattern ini udah powerful banget sendirian karena dia murni price action. Tapi, kamu bisa banget nambahin “bumbu” lain biar sinyalnya makin valid dan probabilitasnya makin tinggi.

  • RSI (Relative Strength Index): 

Cari Hikkake yang muncul pas RSI nunjukkin kondisi overbought (di atas 70) untuk Bearish Hikkake, atau oversold (di bawah 30) untuk Bullish Hikkake. Ini bisa jadi konfirmasi tambahan bahwa pembalikan arah emang akan terjadi.

  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): 

Cari divergence antara harga dan MACD pas Hikkake muncul. Misalnya, harga bikin higher high tapi MACD bikin lower high (bearish divergence) pas Bearish Hikkake muncul. Atau harga bikin lower low tapi MACD bikin higher low (bullish divergence) pas Bullish Hikkake muncul.

  • Moving Average (MA): 

Kalau Hikkake muncul di dekat Moving Average penting (misalnya MA 50, 100, atau 200), ini bisa jadi sinyal yang lebih kuat karena MA sering berfungsi sebagai dynamic support atau resistance.

Ingat, jangan kebanyakan indikator juga, ya. Nanti malah jadi over-analysis dan bingung sendiri. Cukup 1-2 indikator tambahan yang kamu pahami betul fungsinya.

E. Kelebihan & Kekurangan

Setiap pattern atau strategi trading pasti punya kelebihan dan kekurangan. Hikkake Pattern juga gitu. Nggak ada yang sempurna di dunia trading, tapi yang penting kita tahu apa yang bisa kita harapkan.

1. Kelebihan Hikkake Pattern:

  • Akurat di Pasar dengan Volatilitas Tinggi:
    Justru di pasar yang banyak "noise" dan pergerakan false breakout, Hikkake ini bersinar. Dia dirancang buat nangkap momen pembalikan setelah "jebakan" harga, yang mana sering terjadi di pasar bergejolak.
  • Membantu Trader Hindari Jebakan Breakout Palsu:
    Ini highlight utamanya! Kamu jadi punya "mata" yang lebih jeli buat ngeliat kapan breakout itu cuma akal-akalan pasar. Ini bisa menyelamatkan equity kamu dari kerugian yang nggak perlu.
  • Sinyal Reversal yang Potensial:
    Kalau terkonfirmasi, Hikkake bisa ngasih sinyal reversal yang kuat dan berpotensi ngasih profit lumayan karena setelah false breakout, harga cenderung bergerak cepat ke arah yang berlawanan.
  • Cocok untuk Price Action Trader:
    Karena murni mengandalkan candlestick dan price action, pola ini sangat cocok buat kamu yang memang udah nyaman dengan analisis chart polos tanpa terlalu banyak indikator.

2. Kekurangan Hikkake Pattern:

  • Tidak Muncul Sesering Pola Lain (Rarity):
    Ini salah satu kekurangannya. Hikkake nggak akan kamu temuin setiap hari atau setiap jam, apalagi di timeframe besar. Dia termasuk pola yang relatif langka dibanding pattern umum kayak Engulfing atau Hammer. Jadi, kamu harus sabar nunggu kemunculannya.
  • Bisa Gagal Kalau Pasar Terlalu Sideways Sempit:
    Meskipun bagus di pasar volatil, Hikkake bisa jadi kurang efektif kalau pasar lagi sideways banget dengan range yang super sempit. Kenapa? Karena pergerakan false breakout dan reversal-nya jadi nggak terlalu signifikan, dan bisa aja terjebak lagi di range sempit itu.
  • Membutuhkan Konfirmasi dan Disiplin:
    Kayak semua pattern lainnya, kamu nggak bisa asal masuk. Perlu candle konfirmasi yang jelas dan disiplin yang tinggi buat nungguinnya. Kalau kamu terlalu buru-buru, bisa aja kamu masuk pas sinyalnya belum valid.

Jadi, Hikkake ini ibarat senjata sniper. Nggak bisa ditembakin setiap saat, tapi kalau udah dapat target dan momennya pas, hasilnya bisa mematikan!

F. Kesimpulan

Oke, sampai di sini, kamu udah punya pemahaman yang lumayan dalam tentang Hikkake Pattern, salah satu pola candlestick yang unik dan jarang dibahas secara mendalam. Ini bukan sekadar nama asing, tapi sebuah pola price action yang punya logika kuat di baliknya: jebakan false breakout.

Hikkake ini bisa jadi senjata tambahan yang ampuh buat senjata trading kamu, apalagi kalau kamu udah bosen sama pola-pola umum dan pengen nyari sesuatu yang beda, yang bisa ngasih edge lebih di pasar. Dengan memahami Hikkake, kamu nggak cuma belajar pola baru, tapi juga ngelatih mata kamu buat lebih jeli ngeliat “tipu daya” pasar yang sering bikin trader pemula sampai intermediate kejebak.

Pola ini sangat cocok buat trader price action yang udah ada di level intermediate sampai advanced. Kenapa? Karena butuh ketelitian, kesabaran, dan kemampuan buat membaca konteks pasar di balik setiap candlestick. Hikkake itu nggak berdiri sendiri, dia bagian dari “cerita” pasar yang lebih besar.

Tapi inget ya, belajar teori aja nggak cukup! Trading itu butuh jam terbang. Sebelum kamu coba pattern ini di live account dan pakai uang beneran, WAJIB BANGET buat kamu backtest dulu. Coba cari Hikkake Pattern di chart historis, catat hasilnya, lihat seberapa sering dia valid dan seberapa sering dia gagal. Lalu, coba di demo account sampai kamu bener-bener nyaman dan pede dengan pemahamanmu.

Setelah itu, barulah kamu bisa perlahan-lahan mengaplikasikannya di live trading dengan manajemen risiko yang ketat. Siapa tahu, Hikkake Pattern ini bakal jadi secret weapon kamu selanjutnya buat ngumpulin pips! Selamat mencoba dan semoga sukses tradingnya!

 

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest