Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positif dengan bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/9/2025). Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau melemah di pasar spot.
Berdasarkan data RTI, pukul 09.02 WIB IHSG berada di level 7.889,80 atau naik 3,94 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di 7.885,86. Tercatat, 275 saham menguat, 128 saham melemah, sementara 204 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp733,52 miliar dengan volume 1,36 miliar saham.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai pelemahan data ketenagakerjaan AS, khususnya JOLTS Job Openings yang turun dari 7,357 juta menjadi 7,181 juta, menunjukkan penurunan permintaan tenaga kerja. Rasio lowongan kerja terhadap pengangguran juga turun dari 1,049 menjadi 0,992, yang menjadi indikator penting bagi kebijakan The Fed.
Dari dalam negeri, pasar saham dan obligasi dinilai mulai stabil bahkan menunjukkan tanda kebangkitan. “Secara teknikal, IHSG berpotensi menguat dengan support di 7.600 dan resistance di 7.900,” jelas Nico.
Sementara itu, bursa Asia dibuka bervariasi. Indeks Strait Times naik 0,28 persen ke 4.301,20, Nikkei melonjak 0,96 persen ke 42.340,89, sedangkan Shanghai Composite melemah 0,96 persen ke 3.776,85 dan Hang Seng turun 0,10 persen ke 25.318,86.
Untuk rupiah, data Bloomberg menunjukkan pukul 09.09 WIB mata uang Garuda diperdagangkan di Rp16.451 per dolar AS, melemah 35,50 poin (0,22 persen) dari posisi sebelumnya di Rp16.415,5.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah diperkirakan terbatas seiring dolar AS yang justru melemah akibat data JOLTS. “Hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp16.350–Rp16.450 per dolar AS,” jelasnya.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()