Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat utang Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan mencapai Rp24,05 triliun per Juli 2025, naik 33,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah rekening tercatat sebanyak 28,25 juta.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dia Ediana Rae, mengatakan porsi kredit BNPL masih relatif kecil, yakni 0,30 persen dari total kredit perbankan, namun mencatat pertumbuhan tahunan yang tinggi.
Sementara itu, pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan (non-bank) mencapai Rp8,81 triliun per Juli 2025, meningkat 56,74 persen yoy, dengan NPF gross 2,95 persen, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman.
Di sisi industri pinjaman daring (pindar), outstanding pembiayaan tumbuh 22,01 persen yoy menjadi Rp84,66 triliun, dengan tingkat risiko kredit agregat (TWP90) sebesar 2,75 persen.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()