GBP/JPY saat ini menunjukkan tanda perubahan momentum setelah harga berhasil membreak WMA 41 pada timeframe H1. Kondisi ini sering kali menjadi sinyal awal bahwa tren berpotensi berubah arah dari bullish menuju bearish. Namun, pasar masih berada di titik penentuan, di mana reaksi harga pada zona S/R terdekat akan menjadi kunci untuk menentukan langkah berikutnya. Analisa ini bisa menjadi panduan penting untuk trader yang fokus pada analisa teknikal forex.
Faktor Teknis Penting:
1. Break WMA 41 sebagai Sinyal Awal Bearish
Penembusan WMA 41 menandakan melemahnya kekuatan buyer. Selama harga tidak kembali menembus ke atas WMA 41 dengan candle bullish yang solid, bias sementara cenderung ke arah bearish. Ini menjadi salah satu indikasi penting dalam forex analisa teknikal untuk mengukur arah selanjutnya.
2. Potensi Retracement ke S/R Zone (200.230 – 200.060)
Setelah penurunan harga berpeluang melakukan retracement menuju area S/R zone. Area ini bisa menjadi titik validasi penting, apakah retracement hanya sementara sebelum turun lebih jauh, atau justru buyer mengambil kendali kembali.
3. Demand Zone 199.373 – 199.649 sebagai Target Penurunan
Jika harga membentuk pola reversal bearish di area S/R zone, peluang besar terbuka untuk melanjutkan penurunan menuju demand zone. Namun, tidak menutup kemungkinan harga langsung turun ke demand tanpa retracement lebih dulu.
Analisa Fundamental GBP/JPY
1. Berita GBP (Pound Sterling)
Ekonomi Inggris masih menunjukkan kelemahan setelah data GDP bulan September mencatat stagnasi, ditambah sektor manufaktur yang mengalami kontraksi. Namun, dukungan dari kebijakan triple lock yang menjaga kenaikan pensiun sesuai inflasi dan pertumbuhan upah membuat Pound tetap mendapat fondasi kuat. Wage growth Inggris yang stabil di kisaran 4–5% menahan pelemahan GBP lebih dalam meskipun outlook ekonomi belum solid.
2. Berita JPY (Yen Jepang)
Dari sisi Jepang, Bank of Japan (BOJ) memberi sinyal memasuki fase akhir pelonggaran kebijakan moneter, termasuk rencana penjualan ETF dalam jumlah besar untuk mengurangi stimulus. Sementara itu, eks-diplomat FX Jepang memperingatkan risiko inflasi akibat lemahnya yen, yang meningkatkan biaya impor. Sentimen ini memberi potensi dukungan terhadap yen, namun langkah BOJ yang terlalu hati-hati membuat pelemahan JPY masih berlanjut dalam jangka pendek
🔄 Skenario Potensial:
🔹Skenario Bearish (Utama)Jika harga melakukan retracement ke 200.230 – 200.060 lalu membentuk pola candlestick reversal pada timeframe kecil (M5–M15) seperti bearish engulfing atau pin bar, maka peluang penurunan terbuka dengan target ke 199.373 – 199.649 (demand zone).
🔹 Skenario Bullish (Alternatif)
Jika harga berhasil menembus S/R zone dengan candle bullish kuat dan kembali stabil di atas WMA 41, maka skenario bearish menjadi invalid. Dalam hal ini, buyer berpotensi mendorong harga kembali ke resistance lebih tinggi.
✅ Kesimpulan
📌 Untuk update harian seputar forex hari ini dan insight analisa teknikal lainnya, kunjungi followme.com.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()