
Pernahkah kamu berpikir bahwa kadang lebih baik “diam” dalam trading daripada terlalu sering masuk pasar? Itulah yang saya rasakan saat pertama kali mencoba swing trading. Dengan hanya membuka satu posisi EUR/USD di area support, saya membiarkan harga bekerja untuk saya. Awalnya sempat cemas karena harga bergerak melawan arah entry, namun keyakinan pada analisa teknikal membuat saya disiplin mengikuti rencana. Beberapa hari kemudian, harga benar-benar bergerak sesuai prediksi dan menyentuh level resistance berikutnya. Profit yang saya peroleh jauh lebih besar dibanding strategi day trading yang biasanya saya jalani.
Pengalaman itu mengajarkan bahwa kesabaran adalah senjata utama seorang swing trader. Strategi ini tidak menuntut kita untuk terus menatap layar, melainkan fokus pada analisa jangka menengah hingga panjang. Menariknya, banyak trader berpengalaman di Followme.com juga menggunakan strategi ini dan secara terbuka membagikan setup mereka. Hal ini semakin menguatkan keyakinan saya bahwa swing trading adalah pilihan tepat bagi trader yang ingin profit besar dengan jumlah transaksi lebih sedikit.
Apa Itu Swing Trading?
Swing trading adalah strategi trading yang bertujuan menangkap pergerakan harga jangka menengah, dengan menahan posisi selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Perbedaannya dengan strategi lain:
🔹Scalping: mengejar profit kecil dalam hitungan menit.
🔹Day trading: semua posisi ditutup dalam satu hari.
🔹Swing trading: fokus pada perubahan tren pasar yang berlangsung bertahap dan memberikan peluang profit lebih besar.
Seorang swing trader umumnya menggabungkan analisa teknikal, fundamental, dan sentimen pasar. Misalnya:
🔹Menggunakan pola candlestick untuk sinyal entry.
🔹Menggunakan pola candlestick untuk sinyal entry.
🔹Memanfaatkan moving average untuk melihat arah tren.
🔹Mengikuti rilis berita fundamental untuk memperkuat keyakinan arah pasar.
Ciri Khas Swing Trading
1. Durasi Trading Lebih Panjang Posisi ditahan 2–14 hari, bahkan lebih, tergantung kekuatan tren.
2. Fokus pada Timeframe Tinggi Analisa dilakukan di H4, Daily, atau Weekly agar gambaran tren lebih jelas.
3. Jumlah Transaksi Lebih Sedikit Swing trader hanya masuk pada momen penting. Satu posisi bisa menghasilkan ratusan pips.
4. Risiko Overnight Posisi terbuka melewati malam hingga akhir pekan, sehingga terdapat risiko gap harga.
5. Membutuhkan Kesabaran Tinggi Trader harus mampu menahan diri dari fluktuasi kecil agar tidak keluar terlalu cepat.
Kelebihan Swing Trading
✅ Profit Lebih Besar per Posisi Target profit ratusan pips membuat swing trading sangat potensial.
✅ Tidak Harus Selalu di Depan Layar Analisa cukup dilakukan sekali sehari, tanpa harus memantau chart terus-menerus.
✅ Cocok untuk Trader Sibuk Bisa dilakukan sambil bekerja atau menjalankan aktivitas lain.
✅ Lebih Tenang Secara Psikologis Tidak perlu panik menghadapi pergerakan harga kecil karena fokus pada tren utama.
Kekurangan Swing Trading
❌ Risiko Overnight dan Weekend Gap Posisi yang terbuka melewati penutupan pasar rentan terkena lonjakan harga.
❌ Membutuhkan Modal Lebih Besar Stop loss lebih lebar (50–200 pips) sehingga memerlukan margin yang memadai.
❌ Tidak Cocok untuk Trader Impulsif Trader yang tidak sabar sering gagal dalam menjalankan strategi ini.
❌ Psikologi Berat Perlu mental kuat untuk menahan fluktuasi harga yang sering bolak-balik sebelum mencapai target.
Tips Sukses Menjadi Swing Trader
1. Gunakan timeframe Daily sebagai acuan utama.
2. Identifikasi support, resistance, dan area supply-demand sebelum entry.
3. Terapkan risk management dengan risiko maksimal 1–2% per posisi.
4. Tetapkan target yang realistis, jangan terlalu serakah.
5. Selalu perhatikan kalender ekonomi karena berita besar dapat memengaruhi pergerakan harga.
6. Belajar dari pengalaman trader swing di Followme.com untuk mempercepat proses pemahaman strategi.
Swing Trading vs Scalping vs Day Trading
| Aspek | Scalping | Day Trading | Swing Trading |
| Durasi Posisi | Detik – Menit | Beberapa Jam | Hari – Minggu |
| Timeframe Utama | M1 – M15 | M15 – H1 | H4 – Daily – Weekly |
| Target Profit | 5–15 pips | 30–100 pips | 100–500 pips |
| Jumlah Transaksi | 20–50 per hari | 1–5 per hari | 1–5 per minggu |
| Risiko Overnight | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
| Cocok untuk | Trader aktif | Trader penuh waktu | Trader sabar/sibuk |
Tabel ini membantu membedakan ketiga gaya trading utama. Swing trading memang menuntut kesabaran, namun potensi profit yang ditawarkan lebih besar dibanding scalping maupun day trading.
Kesimpulan
Swing trading adalah strategi jangka menengah yang mampu memberikan peluang profit signifikan hanya dengan beberapa transaksi. Strategi ini menekankan kesabaran, disiplin, dan analisa tren pasar yang matang.
Jika scalping cocok untuk trader yang menyukai kecepatan, maka swing trading lebih pas untuk trader yang ingin santai namun tetap meraih profit besar.
Kini, belajar swing trading semakin mudah berkat hadirnya komunitas global seperti Followme.com. Di sana, trader dapat:
🔹Melihat langsung setup swing trader profesional.
🔹Berdiskusi dengan komunitas untuk memperdalam pemahaman.
🔹Bahkan menyalin strategi melalui fitur CopyTrade.
Trading bukan hanya sekadar mencari profit, tetapi juga perjalanan belajar bersama komunitas. Jadi, sudah siapkah Anda mencoba swing trading dan menangkap pergerakan besar pasar berikutnya? 😉
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()