RBA Tahan Suku Bunga di 3,60%, Pasar Properti dan Inflasi Jadi Sorotan

avatar
· 阅读量 21

Sydney, 30 September 2025 – Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 3,60%, sesuai perkiraan pasar dan ekonom. Keputusan ini memperpanjang pola “turun–tahan” yang sudah berlangsung tujuh bulan terakhir, bagian dari strategi pelonggaran bertahap di tengah tekanan biaya hidup dan upaya menstabilkan inflasi.


Kenapa RBA Memilih Tahan?

  • Inflasi naik lagi: Data CPI Agustus menunjukkan inflasi tahunan 3,0% — tertinggi dalam 13 bulan.
  • Risiko ekonomi global: Volatilitas pasar akibat ketegangan geopolitik serta tarif dagang AS.
  • Data terbatas: RBA menunggu rilis inflasi kuartalan pada Oktober untuk gambaran lebih jelas.

Ekonom REA Group, Angus Moore, menilai pemangkasan bunga bulan ini sangat kecil kemungkinan terjadi. “CPI Agustus naik lebih tinggi, jadi RBA kemungkinan akan menunggu data kuartal berikutnya sebelum ambil langkah,” ujarnya.


Proyeksi Bank Besar

  • NAB: Tak ada pemangkasan lagi hingga 2026.
  • CBA: Prediksi pemangkasan berikutnya di November, tapi bisa berubah jika inflasi tak terkendali.
  • Westpac & ANZ: Masih perkirakan pemangkasan November, tapi risikonya kian besar tidak terjadi.


Tekanan dari Industri Properti

Real Estate Institute of Australia (REIA) mendesak agar suku bunga dipangkas, menilai inflasi inti masih dalam target 2–3%. Menurut REIA, pemangkasan penting untuk mengatasi masalah keterjangkauan harga rumah dan pasokan hunian.

Namun, harga properti justru terus naik. Indeks PropTrack mencatat harga rumah naik 0,5% di Agustus, rekor tertinggi baru dan telah melonjak 5,3% dalam setahun. Median harga rumah di Australia kini A$835.000, dengan Sydney tetap kota termahal.


Pandangan Pemerintah

Menteri Keuangan Jim Chalmers optimistis inflasi tetap terkendali. Ia menyebut volatilitas bulanan wajar, sementara inflasi inti masih dalam sasaran RBA.


Outlook ke Depan

Dengan dua pertemuan tersisa tahun ini (November dan Desember), ada peluang pemangkasan lagi. Namun, pasar kini menilai 96% kemungkinan RBA tetap menahan suku bunga pada pertemuan kali ini.

Gubernur Michele Bullock menegaskan arah kebijakan tetap berhati-hati. Meski inflasi menurun dibanding puncaknya, RBA memperingatkan prospek ekonomi Australia bisa melemah di masa depan akibat tekanan eksternal.


RBA Tahan Suku Bunga di 3,60%, Pasar Properti dan Inflasi Jadi Sorotan

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest