Dolar AS terus berada di posisi defensif menjelang potensi penutupan sebagian besar operasi pemerintah federal, yang berisiko menunda rilis data tenaga kerja penting. Ketidakpastian politik ini menekan indeks dolar hingga mendekati level terendah satu minggu di 97,62, sementara emas melonjak ke rekor baru di level US$3.875 per ons, menandai reli tiga hari berturut-turut.
Pendanaan pemerintah federal habis pada Selasa tengah malam waktu Washington, kecuali Partai Republik dan Demokrat mencapai kesepakatan darurat. Tanpa kesepakatan, sekitar 750 ribu pegawai federal akan dirumahkan, menelan biaya sekitar US$400 juta per hari, serta menunda publikasi laporan tenaga kerja non-pertanian (NFP) yang biasanya menjadi acuan utama arah kebijakan suku bunga The Fed.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Demokrat di Kongres bahwa penutupan pemerintah dapat membuka jalan bagi “langkah-langkah permanen” termasuk penutupan program-program penting. Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Perdagangan menyatakan akan menghentikan publikasi data resmi jika shutdown terjadi.
Data terbaru JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) menunjukkan lowongan kerja hanya naik tipis pada Agustus, sementara perekrutan turun, menandakan pelemahan pasar tenaga kerja. Tanpa data resmi, investor kini semakin bergantung pada indikator ekonomi sektor swasta, seperti laporan ketenagakerjaan ADP yang diperkirakan hanya menambah sekitar 50 ribu pekerjaan.
Di pasar global, futures S&P 500 dan Nasdaq turun 0,5%, sedangkan bursa Jepang Nikkei terkoreksi 1% setelah reli 11% di kuartal sebelumnya. Saham Korea Selatan naik 0,8% seiring ekspor yang tumbuh tercepat dalam 14 bulan terakhir, sementara Taiwan menguat 1%. Pasar China dan Hong Kong ditutup karena libur nasional.
Di sisi mata uang, euro stabil di US$1,1731, yen Jepang menguat tipis di 147,53 per dolar, didukung hasil survei Bank of Japan yang menunjukkan optimisme korporasi meningkat untuk kuartal kedua berturut-turut, membuka peluang kenaikan suku bunga pada akhir Oktober.
Ekspektasi pasar kini menunjukkan peluang 96% The Fed memangkas suku bunga seperempat poin pada Oktober, naik dari 90% sehari sebelumnya. Bahkan, sekitar 74% pelaku pasar memperkirakan pemangkasan lanjutan pada Desember.
“Biasanya, shutdown tidak terlalu berpengaruh bagi pasar. Namun kali ini berbeda karena ada dua risiko: tertundanya data tenaga kerja, serta ancaman Trump untuk melakukan PHK permanen yang bisa memicu guncangan di pasar tenaga kerja,” kata Kyle Rodda, analis senior di Capital.com.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()