Pasar saham Asia-Pasifik dibuka positif pada Jumat (3/10), mengikuti tren penguatan Wall Street. Investor cenderung mengabaikan penutupan sementara (shutdown) pemerintah Amerika Serikat, meski durasinya masih jadi perhatian terkait potensi dampak ekonomi.
Secara historis, shutdown AS jarang memberi efek besar pada pasar keuangan global. Namun, ketidakpastian waktu penyelesaiannya tetap dipantau pelaku pasar.
Dari Jepang, tingkat pengangguran September naik ke 2,6%, lebih tinggi dari perkiraan 2,4% dan hasil Agustus 2,3%. Data PMI manufaktur September juga dijadwalkan rilis hari ini.
Indeks utama Asia dibuka menguat: Nikkei 225 naik 0,42%, Topix bertambah 0,35%, dan S&P/ASX 200 Australia menguat 0,15%. Saham Selandia Baru dan Taiwan juga bergerak positif, sementara Hang Seng Hong Kong diperkirakan melemah tipis. Bursa China dan Korea Selatan tutup karena libur.
Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup di level tertinggi sepanjang masa: S&P 500 naik 0,06%, Dow Jones menguat 0,2%, dan Nasdaq bertambah 0,4%, ditopang lonjakan saham Nvidia ke rekor baru. Kenaikan juga ditunjukkan chipmaker lain seperti Intel dan AMD.
Shutdown AS membuat Departemen Tenaga Kerja menunda publikasi data ketenagakerjaan September, sehingga mengurangi referensi ekonomi bagi Federal Reserve jelang keputusan suku bunga Oktober. Kondisi ini justru dianggap mengurangi tekanan terhadap pasar saham.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()