
Dalam dunia trading forex, harga tidak bergerak secara acak. Setiap kenaikan atau penurunan harga selalu dipicu oleh satu hal mendasar: keseimbangan antara supply (penawaran) dan demand (permintaan).
Ketika permintaan meningkat dan penawaran berkurang, harga akan naik. Sebaliknya, ketika penawaran melimpah dan permintaan menurun, harga akan turun.
Prinsip sederhana inilah yang menjadi fondasi dari seluruh pergerakan harga di pasar forex dan memahami konsep ini berarti kamu sedang belajar supply dan demand forex dari inti pergerakan pasar itu sendiri.
Apa Itu Supply dan Demand dalam Forex
Harga di pasar forex tidak bergerak secara acak setiap pergerakan memiliki sebab yang mendasarinya. Salah satu faktor paling fundamental yang memengaruhi naik turunnya harga adalah supply dan demand, atau dalam bahasa sederhananya, penawaran dan permintaan.
Secara sederhana:
• Supply adalah area di mana harga berpotensi turun karena banyak trader melakukan sell.
• Demand adalah area di mana harga berpotensi naik karena banyak trader melakukan buy.
Keduanya membentuk zona keseimbangan dan ketidakseimbangan harga. Saat harga bergerak naik dari area demand atau turun dari area supply, itu menunjukkan adanya pergeseran kekuatan antara pembeli dan penjual.
Contoh sederhana: Bayangkan kamu ingin membeli produk langka seperti emas batangan. Jika permintaan tinggi tapi stok sedikit, harganya otomatis naik. Prinsip yang sama berlaku di pasar forex. Dengan memahami hal ini, kamu telah memulai langkah awal untuk belajar supply dan demand forex secara mendasar.
Kenapa Trader Harus Tahu Supply dan Demand?
Banyak trader pemula sering bingung kenapa harga tiba-tiba berbalik arah padahal tren terlihat kuat. Rahasianya sering kali tersembunyi di area supply dan demand tempat di mana keseimbangan antara pembeli dan penjual mulai berubah. Mengetahui area supply dan demand sangat penting karena:
1. Menjadi dasar analisa teknikal. Kamu bisa memprediksi potensi pembalikan (reversal) atau penerusan (continuation) harga.
2. Menentukan entry dan exit yang lebih akurat. Trader profesional sering menunggu harga mencapai area supply/demand sebelum masuk pasar.
3. Membantu manajemen risiko. Dengan mengenali area penting, kamu bisa menempatkan stop loss dan take profit secara rasional.
Tips: Trader yang memahami supply dan demand tidak lagi “mengejar harga”, melainkan menunggu harga datang ke zona terbaik — itulah perbedaan antara trader reaktif dan trader strategis.
Jenis dan Tipe Supply dan Demand
Pola ini menggambarkan bentuk pergerakan harga (struktur) saat zona terbentuk. Ada empat tipe utama yang sering digunakan dalam belajar supply dan demand forex:
Jenis-Jenis Supply dan Demand
1. Fresh Zone (Area Baru)
Zona ini terbentuk ketika harga baru saja meninggalkan area tersebut tanpa pernah kembali mengujinya. Fresh zone dianggap paling kuat karena belum pernah “terkonsumsi” oleh order sebelumnya.
➡️ Semakin baru zona terbentuk, semakin besar peluang harga bereaksi ketika kembali ke sana.
2. Retested Zone (Area Uji Ulang)
Zona ini sudah pernah disentuh sebelumnya, tetapi masih mampu menahan harga. Meski kekuatannya berkurang, zona ini tetap valid selama belum ditembus secara penuh.
➡️ Jika zona diuji terlalu sering, kekuatannya melemah dan potensi breakout meningkat.
Tipe-Tipe Pola Supply dan Demand
Pola ini menggambarkan bentuk pergerakan harga (struktur) saat zona terbentuk. Ada empat tipe utama yang sering digunakan:
1. Rally Base Rally (RBR)
Pola ini menunjukkan continuation bullish. Harga naik (rally), berhenti sejenak dalam konsolidasi kecil (base), lalu melanjutkan kenaikan lagi (rally). Zona base di tengah menjadi area demand yang kuat.

📊 Biasanya digunakan untuk mencari peluang buy pada retracement.
📊 Biasanya digunakan untuk mencari peluang buy pada retracement.
2. Drop Base Drop (DBD)
Pola ini menunjukkan continuation bearish. Harga turun (drop), berhenti sejenak (base), lalu melanjutkan penurunan lagi (drop). Zona base di tengah menjadi area supply yang kuat.

📊 Cocok untuk mencari peluang sell ketika harga kembali menguji zona tersebut.
📊 Cocok untuk mencari peluang sell ketika harga kembali menguji zona tersebut.
3. Rally Base Drop (RBD)
Pola ini menunjukkan reversal dari bullish ke bearish. Harga naik (rally), berhenti (base), lalu berbalik turun (drop). Zona base menjadi supply zone utama tempat penjual mengambil alih kontrol pasar.

📊 Ciri khasnya adalah candle bullish besar diikuti candle bearish kuat.
📊 Ciri khasnya adalah candle bullish besar diikuti candle bearish kuat.
4. Drop Base Rally (DBR)
Pola ini menunjukkan reversal dari bearish ke bullish. Harga turun (drop), berhenti (base), lalu berbalik naik (rally). Zona base menjadi demand zone penting karena pembeli mulai mendominasi pasar.

📊 Biasanya muncul di area support kuat atau akhir tren turun.
📊 Biasanya muncul di area support kuat atau akhir tren turun.
Tips Tambahan:
• Gunakan timeframe H4 atau Daily untuk melihat zona utama (major zone).
• Gunakan timeframe H1 atau M30 untuk entry lebih presisi.
• Kombinasikan dengan indikator volume atau trendline untuk memperkuat sinyal.
• Hindari entry di zona yang sudah terlalu sering diuji karena potensi breakout semakin tinggi.
Dengan mengikuti tips ini, proses belajar supply dan demand forex kamu akan lebih efektif dan mudah dipahami bahkan untuk pemula.
Kesimpulan
Belajar supply dan demand forex bukan hanya soal menggambar kotak di chart, tetapi tentang memahami psikologi pasar di balik setiap pergerakan harga. Dengan memahami di mana area buyer dan seller kuat berkumpul, kamu bisa:
• Menemukan entry point dengan risiko kecil dan potensi reward besar,
• Menemukan entry point dengan risiko kecil dan potensi reward besar,
• Menghindari entry di area yang salah, dan
• Meningkatkan konsistensi hasil trading.
Luangkan waktu untuk backtest setiap zona dan perhatikan reaksi harga. Supply dan demand adalah konsep sederhana yang bila dikuasai, bisa menjadi pondasi strategi trading paling kuat untuk mencapai profit yang konsisten.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()