Cara Menghitung Pivot Point Forex dan Strategi Menggunakannya

avatar
· 阅读量 233

Kalau kamu sering main di pasar forex, pasti pernah dengar istilah pivot point. Banyak trader nyebut ini sebagai “patokan arah” buat tahu harga bakal cenderung naik atau turun hari itu. Awalnya saya juga nggak terlalu paham, kelihatannya rumit. Tapi setelah coba pelan-pelan, ternyata logikanya sederhana banget dan malah bisa bantu banget buat disiplin analisis.

Cara Menghitung Pivot Point Forex dan Strategi Menggunakannya

Apa Sebenarnya Pivot Point Itu

Pivot point dihitung dari data harga hari sebelumnya: tepatnya dari high, low, dan close. Dari tiga angka itu, kita bisa tahu level penting yang sering jadi tempat harga mantul atau menembus. Biasanya kalau harga bergerak di atas pivot, pasar cenderung naik (bullish). Kalau di bawah pivot, artinya pasar agak berat ke bawah (bearish).

Yang menarik, banyak trader profesional juga pakai level ini, jadi reaksi harga di titik itu sering nyata kelihatan di chart. Kadang malah bikin pergerakan cepat banget karena banyak yang masuk posisi bersamaan.

Rumus Pivot Point (Tenang, Gampang Kok)

Dasarnya cuma satu rumus:

PP = (High + Low + Close) / 3

Dari situ, kita turunkan level support dan resistance:

  • R1 = (2 × PP) − Low
  • S1 = (2 × PP) − High
  • R2 = PP + (High − Low)
  • S2 = PP − (High − Low)

Udah. Itu aja. Kalau kamu pakai MT4 atau TradingView, biasanya langsung keluar otomatis. Tapi penting buat tahu logikanya, supaya kamu ngerti kenapa harga kadang mantul di area itu.

Kapan Pivot Mulai Penting

Biasanya trader mulai lihat pivot di awal sesi Asia atau pas Eropa baru buka.Kalau harga bergerak di atas PP dan tembus R1, itu tanda tren harian bisa lanjut naik. Sebaliknya, kalau harga gagal naik dan malah jatuh ke bawah PP, ada kemungkinan pasar mulai lemah.

Saya sendiri sering pakai pivot buat ngelihat arah bias, bukan buat entry langsung. Misal: “Oke, harga di atas pivot, berarti saya cuma cari peluang buy hari ini.”

Cara Pakainya Biar Efektif

  • Gunakan timeframe yang jelas: H1 atau H4 paling pas buat lihat pergerakan harian.
  • Tambah indikator konfirmasi: Contohnya RSI, MACD, atau sekadar pola candle rejection di level pivot.
  • Jangan terburu-buru entry: Kadang harga cuma “nyentuh” pivot sebentar lalu balik arah. Tunggu dulu reaksi yang jelas.
  • Tetap pantau berita: Saat rilis data besar seperti NFP atau CPI, pivot bisa “rusak” karena volatilitas tinggi.
  • Gunakan sesuai gaya kamu: Scalper bisa manfaatin jarak antar level pivot, sementara swing trader lebih cocok pakai pivot mingguan.

Kelebihan dan Keterbatasan Pivot

Kelebihan utamanya: pivot itu objektif dan mudah. Semua trader bisa lihat level yang sama, jadi sering kali reaksi pasar cukup konsisten.

Tapi ingat, pivot bukan alat sakti. Kalau pasar lagi chaos, harga bisa tembus semua level tanpa ampun. Jadi jangan jadikan pivot satu-satunya dasar keputusan. Anggap aja dia panduan arah, bukan GPS yang selalu benar.

Kesimpulan

Menghitung pivot point forex sebenarnya gampang, tapi yang bikin beda hasilnya adalah bagaimana kamu pakainya. Pivot bisa bantu kamu lebih tenang dan punya arah jelas sebelum trading, tapi tetap butuh konfirmasi dari harga dan manajemen risiko yang disiplin.

Trading yang baik bukan soal indikator apa yang dipakai, tapi seberapa sabar kamu nunggu momen yang pas.

Pivot cuma alat, tapi keputusan tetap di tangan kamu.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest