
Pasangan USD/JPY melanjutkan reli ke level tertinggi dua minggu di dekat 152,65 pada awal sesi Asia hari Jumat. Yen Jepang (JPY) melemah terhadap Dolar AS (USD) karena para pedagang mempertimbangkan sanksi baru AS terhadap perusahaan minyak Rusia. Para pedagang menunggu rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang tertunda, yang akan dirilis pada hari Jumat. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Jepang pada hari Jumat menunjukkan bahwa IHK Nasional Jepang naik sebesar 2,9% YoY pada bulan September, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya sebesar 2,7%. Sementara itu, IHK Nasional non-Makanan Segar mencapai 2,9% YoY pada bulan September dibandingkan dengan 2,7% sebelumnya, sesuai dengan konsensus pasar. Terakhir, IHK non-Makanan Segar dan Energi naik 3,0% YoY pada bulan September, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya sebesar 3,3%.
JPY tetap lemah sebagai reaksi langsung terhadap data IHK Nasional Jepang. Sanksi baru AS terhadap pemasok utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, terkait perang Rusia di Ukraina, mendorong harga minyak naik dan membebani JPY serta mata uang lain yang terkait dengan impor minyak. "Sanksi baru tersebut membebani yen, serta mata uang lain yang terkait dengan impor minyak," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Capital Markets. "Jepang adalah importir minyak yang besar, dan harga minyak yang lebih tinggi merugikan," ujarnya.
Data inflasi IHK AS untuk bulan September akan menjadi sorotan utama pada hari Jumat nanti meskipun terjadi penutupan pemerintah AS. Laporan ini dapat memberikan beberapa petunjuk tentang arah suku bunga AS. IHK AS dan IHK inti diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 3,1% YoY di bulan September. Jika laporan menunjukkan hasil penurunan yang mengejutkan, hal ini dapat menyeret USD melemah terhadap JPY dalam waktu dekat.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()