4 Aset Potensial: Emas Siap ke $3.800 & Minyak ke $62

FOMC, Shutdown AS, dan Peluang di Emas, Minyak, serta Hang Seng

Pasar global masih bergerak dalam ketidakpastian setelah shutdown pemerintah Amerika Serikat memasuki hari ke-28. Kegagalan Senat AS menyetujui pendanaan federal menyebabkan kerugian ekonomi hingga US$14 miliar dan diperkirakan menekan pertumbuhan PDB kuartal IV hingga dua persen.

Di sisi lain, pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping di Busan memberi sinyal positif terhadap hubungan dagang AS–Tiongkok. Kedua negara berupaya meredakan ketegangan perdagangan, meskipun ancaman tarif baru dan kontrol ekspor tetap menjadi risiko.

Sementara itu, hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75%–4,00% menciptakan reaksi beragam di pasar. Dolar AS menguat tipis karena The Fed masih menunjukkan sikap hawkish terhadap prospek pemangkasan lanjutan. Kombinasi antara kebijakan moneter yang berhati-hati dan tensi geopolitik global membuat pergerakan aset menjadi semakin selektif.

Emas (XAUUSD): Berisiko Koreksi Menuju $3.800

Harga emas saat ini berada di kisaran USD 3.935 hingga USD 3.960 per ons. Kenaikan harga logam mulia selama sebulan terakhir mulai melambat karena investor beralih ke aset berisiko setelah pertemuan Trump–Xi yang membawa sentimen positif di pasar global.

Selain itu, nada hawkish dari The Fed menahan laju penguatan emas karena imbal hasil riil cenderung naik. Kombinasi penguatan dolar AS dan berkurangnya permintaan safe-haven membuka peluang koreksi menuju USD 3.800 dalam waktu dekat.

Rekomendasi XAUUSD:

Entry Sell 3.935, Stop Loss 3.980, Take Profit 3.800.

NFA DYOR - Lebih Lengkapnya: https://www.kvb.co.id/insights...