TenX Prime Hilang Tanpa Jejak, PAMM Manager Diduga Bawa Kabur Dana Klien

TenX Prime Hilang Tanpa Jejak: Dana Klien Raib, PAMM Manager Jadi Sorotan

Menjelang akhir 2025, dunia trading kembali diguncang. Broker forex TenX Prime, yang dulu ramai dipromosikan lewat sistem PAMM (Percentage Allocation Management Module), tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Situs resminya tidak bisa diakses, akun klien terkunci, dan dana di dalamnya raib.

Yang lebih mengejutkan, dua PAMM Manager populer — Chris Gold Father dan Paul Gold Hunter — kini menjadi sorotan, setelah banyak investor menuduh keduanya membawa kabur dana puluhan hingga ratusan ribu dolar.

Awal Mula: Gangguan Login dan Situs Offline

Awal Oktober 2025, pengguna mulai melaporkan kesulitan login ke akun TenX Prime. Layanan dukungan tidak merespons, dan tak lama kemudian situs tenxprime.com sepenuhnya offline. Situasi ini memicu kepanikan luas karena saldo trading dan akun PAMM hilang tanpa pemberitahuan resmi.

Sementara itu, dua nama besar di komunitas PAMM — The Gold Father dan The Gold Hunter — ikut menghilang dari grup Telegram yang semula aktif.

Struktur Broker: Offshore dan Tanpa Pengawasan

Menurut data publik, TenX Prime beroperasi di bawah nama TenX Prime LTD, beralamat di Suite 305, Griffith Corporate Centre, Kingstown, St. Vincent and the Grenadines — wilayah yang tidak memiliki regulator forex resmi.

Hasil verifikasi menunjukkan peringkat kepercayaan sangat rendah serta catatan risiko tinggi. TenX Prime termasuk dalam grup broker yang kerap muncul pada alamat “Suite 305”, yang sebelumnya juga digunakan oleh banyak entitas penipuan serupa.

Laporan dari Korban dan Portal Ulasan

Setelah situs TenX Prime tidak bisa diakses, ratusan laporan mulai bermunculan di forum dan portal ulasan trader.
Di Trustpilot, banyak pengguna menulis komentar dengan nada serupa — akun mereka diblokir, saldo hilang, dan tidak ada satu pun tanggapan resmi dari pihak broker.

Salah satu komentar yang banyak dikutip menyebut:

“Total ada lebih dari 900 orang yang bergabung di kanal Telegram mereka. Kami mengelola dana sekitar 3 juta dolar. Semua komunikasi terputus sejak akhir September.”

Di grup Facebook dengan ribuan anggota, pengguna membagikan bukti transfer dan percakapan dengan PAMM Manager yang kini ramai dibahas publik. Total kerugian diperkirakan melampaui 3 juta dolar AS, dengan lebih dari 1.200 akun terdampak.

BAPPEBTI Sudah Blokir Sejak 2023

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) telah lebih dulu memblokir akses situs TenX Prime melalui dua siaran pers resmi:

📅 6 Juli 2023
📅 14 Agustus 2023

TenX Prime tercatat dalam daftar entitas ilegal yang tidak memiliki izin operasional di Indonesia. Namun banyak trader masih mengakses platform ini melalui VPN dan tautan mirror, yang akhirnya memperbesar jumlah korban.

PAMM Manager dan Dugaan Kolaborasi

Dalam laporan pengguna, nama Chris Anderson (The Gold Father) sering disebut sebagai pengelola PAMM utama. Dia diduga membuka posisi trading berlawanan arah dengan tren pasar, menyebabkan kerugian besar.

Tak lama setelah itu, baik Chris maupun pihak TenX Prime menghentikan komunikasi sepenuhnya. Sejumlah korban mengaku kehilangan investasi pribadi hingga USD 55.000.

“Saya berinvestasi melalui program PAMM milik Chris Anderson. Sejak pertengahan Oktober, situs TenX Prime dan akun PAMM tak bisa diakses. Dua minggu kemudian, kontak saya dihapus dan saya kehilangan seluruh dana.”

Mengapa Kasus Ini Terulang?

Polanya konsisten: broker offshore tanpa lisensi menawarkan profit tinggi, mengumpulkan dana besar lewat sistem PAMM atau bonus 100%, lalu menutup akses ketika arus penarikan meningkat.

Tanpa pengawasan regulator, tidak ada lembaga yang bisa memaksa pengembalian dana. Bagi trader, risiko hukum dan finansial sepenuhnya ditanggung pribadi.

Pelajaran Penting Bagi Trader Indonesia

1. Cek Legalitas Broker. Gunakan situs resmi BAPPEBTI atau verifikasi di WikiFX sebelum membuka akun.
2. Hindari Janji Profit Tetap. Sistem PAMM atau IB dengan hasil pasti biasanya berisiko tinggi.
3. Gunakan Broker Teregulasi. Pastikan memiliki izin dari lembaga global seperti FCA, ASIC, atau CySEC.
4. Waspadai Bonus dan Leverage Berlebihan. Promosi besar sering jadi alat menarik trader baru sebelum kolaps.

Kesimpulan

TenX Prime bukan sekadar satu kasus gagal bayar — ini sinyal keras bahwa industri forex global masih rawan terhadap entitas tidak teregulasi. Untuk trader Indonesia, kasus ini harus jadi pengingat: keamanan dana selalu lebih penting daripada janji profit.

FAQ TenX Prime

Baca lebih banyak analisis dan diskusi trader di Followme.com