
Nilai tukar rupiah dibuka melemah di posisi Rp16.732 per dolar AS pada perdagangan Kamis (13/11) pagi. Mata uang Garuda turun 15 poin atau sekitar 0,09 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Berbeda dengan rupiah, sebagian besar mata uang Asia justru mencatat penguatan. Dolar Singapura naik tipis 0,01 persen, dolar Hong Kong bertambah 0,02 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, yen Jepang 0,07 persen, dan ringgit Malaysia 0,08 persen.
Namun, beberapa mata uang lain bergerak negatif, seperti yuan China yang turun 0,01 persen, baht Thailand melemah 0,06 persen, won Korea Selatan terkoreksi 0,07 persen, dan rupee India menurun 0,08 persen.
Dari sisi mata uang negara maju, pergerakan juga cenderung lesu. Poundsterling Inggris turun 0,05 persen, euro Eropa melemah 0,01 persen, dan franc Swiss minus 0,04 persen. Sementara dolar Australia justru menguat 0,28 persen, sedangkan dolar Kanada sedikit turun 0,01 persen.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai rupiah masih berpotensi tertekan terhadap dolar AS. Tekanan ini, menurutnya, dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan Bank Indonesia memangkas suku bunga pada pekan depan.
“Meski indeks dolar AS sendiri cenderung melemah setelah sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pernyataan bernada dovish,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran Rp16.650 hingga Rp16.800 per dolar AS.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()