
Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) memperkirakan kredit perbankan nasional akan tumbuh 10,15% pada 2026, naik dari proyeksi 8,74% di tahun ini.
Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, mengatakan peningkatan tersebut didorong kombinasi kebijakan fiskal, moneter, serta berbagai insentif sektoral yang menopang permintaan kredit. Untuk sektor syariah, total aset keuangan syariah diperkirakan naik dari Rp3.158 triliun pada 2025 menjadi Rp3.508 triliun pada 2026, atau tumbuh sekitar 14,8%. Aset perbankan syariah sendiri diproyeksikan mencapai Rp1.205 triliun. Banjaran menegaskan bahwa keuangan syariah kini menjadi salah satu pilar penting pertumbuhan sektor keuangan nasional, terlihat dari pertumbuhan aset, pembiayaan, dan DPK yang konsisten mencatat dua digit.
BSI juga menyoroti peran industri halal yang terus menguat. Konsumsi produk halal domestik diperkirakan mencapai US$259,8 miliar pada 2026, sementara ekspor produk halal diproyeksikan naik menjadi US$73,9 miliar. Selain itu, penerimaan ZIS-DSKL diprediksi meningkat dari Rp44,56 triliun pada 2025 menjadi Rp52,66 triliun pada 2026, tumbuh 18,17% secara tahunan.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

暂无评论,立马抢沙发