
Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan Jumat (19/12) pagi dengan penguatan. Di pasar spot, rupiah dibuka di level Rp16.714 per dolar AS, naik 9 poin atau menguat sekitar 0,05 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang justru bergerak melemah. Baht Thailand dan dolar Singapura terkoreksi masing-masing 0,05 persen, yen Jepang turun 0,10 persen, sementara won Korea Selatan melemah cukup dalam hingga 0,29 persen. Adapun dolar Hong Kong dan yuan China tercatat bergerak stagnan.
Sebaliknya, beberapa mata uang Asia mencatat penguatan, seperti peso Filipina yang naik 0,03 persen, ringgit Malaysia menguat 0,10 persen, serta rupee India yang naik 0,13 persen.
Sementara itu, pergerakan mata uang negara maju terpantau bervariasi. Poundsterling Inggris menguat tipis 0,01 persen, euro Eropa naik 0,02 persen, dolar Australia bertambah 0,03 persen, sedangkan franc Swiss melemah 0,04 persen dan dolar Kanada turun 0,01 persen.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai penguatan rupiah didorong oleh meredanya tekanan inflasi di Amerika Serikat. Kondisi tersebut membuka peluang lebih besar bagi The Fed untuk memangkas suku bunga ke depan.
Meski demikian, Lukman memperkirakan penguatan rupiah akan bersifat terbatas. Pasalnya, pasar juga masih mencermati prospek pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang berpotensi menahan laju apresiasi rupiah.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

暂无评论,立马抢沙发