Risk-off Marak, Dolar AS Menguat Jelang Rilis Notulen FOMC

avatar
· 阅读量 107

Indeks dolar AS (DXY) melambung hingga tembus ambang 93.00 menjelang rilis notulen FOMC beberapa jam ke depan. Ekspektasi tapering The Fed memudar gegara data-data ekonomi AS yang cenderung beragam belakangan ini, tetapi permintaan terhadap USD meningkat lantaran menguatnya sentimen risk-off di tengah pandemi berkepanjangan.

Risk-off Marak, Dolar AS Menguat Jelang Rilis Notulen FOMC

Laporan penjualan ritel AS kemarin menunjukkan terjadinya penurunan hingga -1.1 persen (Month-over-Month) pada bulan Juli 2021, padahal pertumbuhan sempat positif 0.7 persen pada periode sebelumnya. Penurunan ini juga lebih buruk dibanding ekspektasi konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sampai -0.3 persen saja.

Laporan dari sektor perumahan AS hari ini tak kalah mengecewakan. Data Housing Starts jatuh 7.0 persen pada periode Juli 2021, meskipun Building Permits tumbuh moderat dengan laju 2.6 persen.

Aneka data ekonomi berfrekuensi tinggi tersebut menumbuhkan keraguan terhadap prospek tapering The Fed. Situasi seperti itu biasanya mengakibatkan depresiasi USD. Namun, risiko global saat ini membuat pelaku pasar lebih menyukai aset-aset safe haven seperti USD daripada mata uang komoditas dan aset high risk serupa.

Baca Juga:   BERITA SAHAM RABU 14/11/2018 - BTN GORONTALO TAWARKAN KPR BERSUBSIDI UNTUK PNS

“Kita punya banyak risiko makro yang melingkupi pasar saat ini,” kata Simon Harvey, analis pasar FX senior di Monex Europe, sebagaimana dikutip oleh Reuters, “Kita punya risiko perlambatan ekonomi China, peningkatan kasus Delta di wilayah Asia-Pasifik, dan pertumbuhan yang lebih lambat secara umum.”

Dolar New Zealand termasuk mata uang yang tertekan gegara kekhawatiran ini. Pernyataan kebijakan bank sentral New Zealand (RBNZ) sebenarnya cukup hawkish, karena hanya menunda kenaikan suku bunga dan bukannya membatalkan rencana rate hike. Namun, pemberlakuan lockdown senegara mulai hari Selasa hingga akhir pekan ini telah memicu kekhawatiran pasar terhadap outlook ekonomi setempat. Apalagi karena pemberlakuan lockdown itu hanya disebabkan oleh penemuan satu kasus COVID-19 Delta belaka.

Di sisi lain, pasar berharap notulen rapat FOMC tanggal 27-28 Juli yang diterbitkan esok dini hari bakal mengungkap petunjuk baru tentang arah kebijakan Federal Reserve AS. Apabila notulen tak menunjukkan sinyal baru, pencarian petunjuk berikutnya akan beralih ke simposium Jackson Hole pekan depan.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest