IQPlus – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan salah satu dampak dari pandemi COVID-19 adalah semakin cepatnya peningkatan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia melalui bantuan adopsi teknologi digital.
“Dengan teknologi dan kolaborasi kita mendorong semakin cepatnya inklusi keuangan. Ini salah satu (dampak) dalam musibah COVID-19 yaitu inklusi keuangan kita meningkat,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Pembukaan Ijtima. Sanawi DPS 2021 di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menjelaskan peningkatan inklusi keuangan tersebut dapat terjadi karena selama pandemi pemerintah semakin gencar memberikan bantuan sosial kepada masyarakat agar mereka dapat bertahan.
Bantuan sosial ini menyentuh hampir seluruh penduduk, terutama 40 persen masyarakat dengan kondisi sosial dan ekonomi terendah yang belum memiliki akses terhadap perbankan.
Menurut Sri Mulyani, melalui bantuan sosial seperti berupa Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan kepada 10 juta keluarga maka masyarakat yang tadinya tidak memiliki akun bank menjadi punya.
“Mereka ini tidak pernah punya akun di bank, namun dengan adanya transfer pemerintah maka kita melakukan inklusi keuangan, karena mereka langsung masuk ke akun-akun (bank),” jelas Menkeu Sri Mulyani.
Meski demikian Sri Mulyani tidak memungkiri bahwa masih terdapat daerah yang memang belum tersentuh oleh akses perbankan sehingga bantuan sosial pun diberikan melalui kantor pos. “Memang masih banyak daerah yang belum bisa membuka akun bank sehingga kita mengandalkan kantor pos untuk men-deliver,” ujarnya.
Sri Mulyani pun memastikan pemerintah akan terus memperluas pengembangan infrastruktur teknologi digital, terutama kepada sekitar 20 ribu desa yang belum memiliki akses sehingga peningkatan inklusi keuangan dapat lebih maksimal.
作者:analisa_id,文章来源analisa_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()