Tensi Rusia-Ukraina Mulai Reda, Harga Minyak Rebound

avatar
· 阅读量 104
Tensi Rusia-Ukraina Mulai Reda, Harga Minyak Rebound
Tensi Rusia-Ukraina Mulai Reda, Harga Minyak Rebound. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah atau crude oil masih stabil dengan penguatan tipis di atas USD90 per barel pada perdagangan Rabu siang (16/2/2022). Kenaikan ini terjadi setelah harganya sempat merosot lebih dari 3 persen di sesi sebelumnya.

Kondisi ini menyusul mulai meredanya kekhawatiran pasar terhadap konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina di tengah pasokan global yang ketat, serta pulihnya permintaan bahan bakar.

BACA JUGA:
Harga Minyak Dunia Terus Merangkak Naik, Apa Dampaknya Buat Indonesia?

Hingga pukul 13:50 WIB, Brent diperdagangkan naik 0,27% di USD93,53 per barel, setelah turun -3,3% pada sesi semalam. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga tumbuh tipis 0,37% di USD92,41 per barel setelah sesi Selasa lalu (15/2) turun -3,6%.

Kedua benchmark minyak mentah dunia itu telah mencapai level tertingginya tujuh tahun terakhir pada Senin lalu (14/2), dengan Brent menyentuh USD96,78 dan WTI mencapai USD95,82. Harga Brent melonjak 50% sepanjang 2021, sementara WTI melonjak sekitar 60%, karena pemulihan permintaan global dari pandemi menekan pasokan.

BACA JUGA:
Harga Minyak Kian Panas, Isu Geopolitik Rusia-Ukraina Jadi Sentimen Utama

Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan rekaman yang menunjukkan bahwa mereka telah menarik sejumlah pasukan ke pangkalan dari perbatasan, sebuah langkah yang memicu aksi ambil untung investor di komoditas minyak serta rebound di Wall Street dan bursa Eropa.

Di luar ketegangan itu, analis menilai pasar minyak masih akan tetap ketat dan dimungkinkan harganya bisa menuju USD100 per barel.

BACA JUGA:
Blusukan ke Bandar Lampung, Airlangga Pastikan Harga Minyak Goreng Sesuai HET

"Secara teknis kita bisa melihat harganya kembali ke USD90 per barel karena profit taking, tapi tren bullishnya akan lebih tinggi menuju USD100 karena ekonomi global tampaknya telah kembali ke jalurnya dan akan lebih banyak permintaan yang datang di tengah pasar yang ketat," kata Analis Probis Group, Jonathan Barratt, dilansir Reuters, Rabu (16/2/2022).

Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam pembicaraannya dengan Presiden Vladimir Putin pada Selasa (15/2) menyimpulkan bahwa dirinya melihat ada kesempatan untuk mengadakan lebih banyak diplomasi agar mencegah terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina

"Pembicaraan antara Kanselir Jerman Scholz dan Presiden Putin mendukung ekspektasi pasar bahwa invasi Rusia tampaknya lebih kecil kemungkinannya," kata Analis OANDA, Edward Moya. (TYO)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest