Pembicaraan dengan Iran Tertunda, Harga Minyak Sentuh Titik Tertinggi Sejak 2008

avatar
· 阅读量 115
Pembicaraan dengan Iran Tertunda, Harga Minyak Sentuh Titik Tertinggi Sejak 2008

ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak.

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak melonjak ke level tertingginya sejak 2008 akibat penundaan pembicaraan tentang pembukaan kembali pasar terhadap minyak mentah dari Iran. Kecemasan akan pasokan minyak makin tinggi karena Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya di Eropa mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia.

Agenda menghidupkan kembali kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara-negara kuat dunia berakhir tanpa kepastian pada Minggu (6/3). Penyebabnya, Rusia menuntut AS memberi jaminan bahwa sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina tidak akan merugikan perdagangannya dengan Teheran. China juga telah mengajukan tuntutan baru, menurut sumber.

Menanggapi tuntutan Rusia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu mengatakan bahwa sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasi Ukraina tidak ada hubungannya dengan kesepakatan nuklir potensial dengan Iran.

 AS dan sekutunya di Eropa juga menjajaki pelarangan impor minyak Rusia, kata Blinken pada hari Minggu. Gedung Putih berkoordinasi dengan komisi yang terkait di kongres AS sudah menggulirkan upaya merancang larangan yang akan berlaku di negerinya.

Baca Juga: Vladimir Putin Ancam Ukraina Mungkin Kehilangan Kenegaraannya

Kontrak berjangka minyak jenis Brent atau LCOc1 naik US$ 11,67 setara 9,9% menjadi US$ 129,78 per barel pada pukul 6.50 WIB. Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau CLc1 naik US$ 10,83 atau 9,4% menjadi US$ 126,51. Kenaikan itu menempatkan kedua kontrak di jalur untuk membukukan peningkatan harga harian tertinggi sejak Mei 2020.

Dalam beberapa menit pertama perdagangan pada hari Minggu, kedua benchmark naik ke level tertinggi sejak Juli 2008 dengan Brent senilai US$ 139,13 per barel dan WTI menjadi US$ 130,50.

Kedua kontrak mencapai tertinggi pada Juli 2008 dengan Brent sebesar US$ 147,50 per barel dan WTI menjadi US$ 147,27. 

Kontrak berjangka untuk bensin di AS (RBc1) dan kontrak berjangka untuk produk hasil penyulingan (HOc1) mengikuti lonjakan harga minyak mentah dalam beberapa menit pertama setelah pasar dibuka pada hari Minggu, naik ke rekor tertinggi.

Baca Juga: Krisis Rusia-Ukraina: Antara Kejutan Risiko dan Urgensi Percepatan Energi Terbarukan

"Iran adalah satu-satunya faktor bearish nyata yang menggantung di pasar, tetapi jika sekarang kesepakatan Iran tertunda, kita bisa mencapai titik terendah jauh lebih cepat terutama jika barel Rusia tetap berada di luar pasar untuk waktu yang lama," kata Amrita Sen, salah satu pendiri Aspek Energi, sebuah wadah pemikir.

Analis dari JP Morgan mengatakan minggu ini minyak bisa melonjak menjadi US$ 185 per barel tahun ini. 

"Idenya bukan untuk memberi sanksi pada minyak dan gas karena sifatnya yang esensial, tetapi minyak mendapat sanksi dari pihak swasta yang tidak mau mengambilnya atau pelabuhan yang tidak mau menerimanya dan semakin lama ini berlangsung, semakin banyak rantai pasokan yang akan masuk. gesper," kata Daniel Yergin, penulis dan wakil ketua S&P Global menjelang konferensi CERAWeek di Houston.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest