RAMALLAH, iNews.id - Pasukan keamanan Israel menyerang Masjid Al Aqsa pada Jumat pagi, memicu bentrokan yang melukai ratusan warga Palestina. Namun ancaman belum hilang, giliran kelompok Yahudi ekstrem yang mengancam akan menyerbu tempat suci ketiga bagi umat Islam itu pada Minggu (17/4/2022).
Polisi Israel menyerang hingga masuk Masjid Al Qibli di kompleks Al Aqsa, namun mendapat perlwanan dari jemaah yang berkumpul di dalam. Bukan hanya itu warga Palestina juga menjaga pintu masuk ke Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock) dengan ciri khas kubah emasnya.
Nabil Faydi, analis politik dari Yerusalem Timur, mengatakan warga Palestina khawatir Israel menginginkan adanya pembagian Masjid Al Aqsa dengan Yahudi, seperti terjadi pada Masjid Ibrahim di Hebron. Namun dia yakin hal itu tak akan terjadi di Masjid Al Aqsa. Yahudi juga menganggap kompleks Al Aqsa sebagai tempat suci mereka dengan menyebutnya Bukit Bait Suci.
“Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock adalah garis merah bagi Palestina. Israel sedang berusaha untuk memisahkan 350.000 warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur dari orang-orang Palestina yang tinggal di Tepi Barat, Jalur Gaza, serta di dalam Israel. Namun peristiwa baru-baru ini membuktikan bahwa Palestina bersatu. Ini adalah masalah Masjid Al Aqsa," ujarnya, kepada Arab News, dikutip, Minggu (17/4/2022).
Dia menggambarkan serangan pada Jumat sebagai tes ombak dari Israel untuk mengukur sejauh mana reaksi Palestina. Namun, kata dia, Israel gagal mendapatkan hasil yang diinginkan karena penjagaan terhadap kompleks, termasuk Masjid Al Qibli dan Dome of the Rock, membuktikan warga Palestina siap mati untuk mempertahankannya.
作者:Anton Suhartono · Minggu,文章来源inews_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()