JAKARTA, iNews.id – Diplomat AS mengaku kagum dengan tradisi bulan puasa di Indonesia. Salah satunya yang baru dia ketahui adalah ngabuburit yang menjadi kegiatan umat Islam dalam memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa.
“Ini Ramadhan pertama saya di Indonesia, tapi saya sudah belajar sangat banyak tentang tradisi Ramadhan di Indonesia yang unik. Contohnya seperti sekarang, saya jadi mengerti apa itu ngabuburit,” kata Wakil Atase Pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Nick Geisinger, saat memberikan pengantar dalam acara Madrasah Digital Ramadhan baru-baru ini.
Madrasah Digital Ramadhan digelar secara virtual dengan diikuti sedikitnya 60 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Kegiatan mengangkat tema 'Peace Camp for Islamic Peace Society 2022: Generating Positive Islamic Content in Internet Through Millenial Generation dan menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Abdul Mu'ti.
Nick Geisinger mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Indonesia merupakan dua negara demokrasi terbesar di dunia. Kedua negara ini mempunyai tradisi masing-masing yang unik sejalan dengan adanya kebebasan dalam melaksanakan dan menjalankan keyakinan.
“Muslim di Amerika Serikat dan Indonesia bisa secara bebas menjalankan ibadah Ramadhan. Di negara-negara tertentu, tidak punya kebebasan untuk melakukan itu. Jadi mari kita selalu mendoakan selalu saudara-saudara yang tidak punya kebebasan itu,” ucapnya.
Nick juga mengaku sangat senang dengan keberadaan Madrasah Digital. Sebab, sejak pelatihan pertama yang digelar di Yogyakarta pada Oktober 2018, Madrasah Digital yang digawangi Muhammad Fakhruddin terus mengalami perkembangan yang baik.
“Madrasah Digital terus berkembang, saya sangat kagum melihat semangat rekan-rekan. Senang sekali hari ini ada lebih dari 60 alumni Madrasah Digital yang berkumpul di sini, tuturnya.
作者:iNews.id · Rabu,文章来源inews_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()