
JAKARTA - Wall Street ditutup dengan kondisi pasar ekuitas global naik pada perdagangan Senin (6/6/2022) di tengah tanda-tanda pelonggaran terkait pandemi Covid-19 dan pembatasan lainnya oleh China.
Hal itu juga terjadi karena investor mengambil langkah kenaikan suku bunga dalam beberapa hari mendatang meskipun minyak mentah mencapai USD120 per barel.
Di Wall Street mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 0,08% setelah sempat turun lebih rendah, S&P 500 naik 0,20% dan Nasdaq Composite naik 0,25%. Adapun saham pertumbuhan naik 0,3%, atau lebih dari dua kali lipat kenaikan 0,1% dalam nilai saham.
Indeks Dolar juga menguat terhadap euro menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis tetapi selera risiko surut setelah lebih tinggi pada hari sebelumnya.
Sedangkan mata uang Sterling naik menjelang mosi tidak percaya di Parlemen yang dimenangkan Perdana Menteri Boris Johnson, tetapi pemberontakan oleh 148 dari 359 anggota parlemen Partai Konservatifnya merupakan pukulan serius bagi otoritasnya.
Sebuah laporan Wall Street Journal menyampaikan bahwa regulator China menyimpulkan penyelidikan terhadap raksasa ride-hailing Didi Global Inc, serta pelonggaran pembatasan terkait pandemi domestik, telah memperkuat sentimen.
Menurut Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex, dia memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia yang terus terbuka.
"Sepertinya Didi mungkin tersedia lagi di toko aplikasi seluler dan Beijing membuka transportasi umum," katanya
作者:Anggie Ariesta,文章来源okezone_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()