
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, tingkat inflasi Januari 2023 sebesar 5,28 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 5,51 persen (yoy).
Sementara secara bulanan, inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen (month to month/mtm), melandai jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,66 persen (mtm).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, laju inflasi Januari 2023 itu dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10 persen per 1 Januari 2023, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 Januari 2023, hingga tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,75 persen.
Baca juga: Mengenal Dampak Inflasi bagi Ekonomi Nasional, Mulai dari Penurunan Daya Beli sampai Tingkat Pengangguran
"Beberapa kebijakan pemerintah dan bank sentral yang tentunya akan berpengaruh kepada inflasi di bulan Januari tahun 2023," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).
Ia menjelaskan, realisasi laju inflasi Januari 2023 yang cenderung melandai itu, merupakan hasil pemantauan BPS di 90 kota IHK. Secara tahunan, hasil pantauan menjukkan seluruh kota tersebut mengalami inflasi.
Kota yang mengalami inflasi tertinggi yakni Kotabaru sebesar 7,78 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Sorong sebesar 3,23 persen.
Pada Kotabaru, komoditas utama yang jadi penyebab inflasi yakni tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, bensin, beras, rokok kretek filter dan bawang merah.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Atur Harga Komoditas untuk Redam Inflasi
Sementara itu, secara bulanan, dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, tercatat sebanyak 80 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi.
Kota yang mengalami inflasi tertinggi yakni Gunungsitoli sebesar 1,87 persen, sementara deflasi terdalam terjadi di Timika sebesar 0,60 persen.
Adapun komoditas yang menyumbang inflasi di Gunungsitoli yakni beras, cabai merah, tarif angkutan udara, daging ayam ras, cabai rawit, dan minyak goreng.
"Jadi perkembangan inflasi Januari 2023 ini bagus, tapi melihat kondisi global yang belum ada kepastian pemulihannya, kita tetap perlu waspada," tutup Margo.
Baca juga: Menakar Pentingnya Peran Pemerintah Daerah untuk Mengendalikan Inflasi Nasional
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.作者:Kompas_Home > Money,文章来源Kompas,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()